SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecelakaan lalu lintas. (JIBI/Solopos/Dok.)

Keduanya berboncengan dari arah selatan atau Pantai Parangtritis menuju Jogja (utara) sekitar pukul 05.00 dini hari.

 

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Harianjogja.com, BANTUL– Dua sejoli tewas di Jalan Parangtritis, Srihardono, Pundong, Bantul setelah menabrak pembatas jalan. Insiden itu terjadi di jalur rawan kecelakaan alias jalur tengkorak.

Korban kecelakaan tunggal itu dialami Hanifah Isna, 25 dan temannya Ridwan, 22. Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas (Kanit Lantas) Polres Bantul Ipda Budi Haryanta mengatakan, keduanya berboncengan dari arah selatan atau Pantai Parangtritis menuju Jogja (utara) sekitar pukul 05.00 dini hari.

“Motornya melaju sangat kencang,” terang Budi Haryanta, Jumat (15/1/2016). Nahasnya kata dia, jalan yang mereka lalui di lokasi kejadian tidak 100% persen track lurus. “Jalannya agak menikung,” lanjutnya lagi. Pengendara sepeda motor matic itu tiba-tiba menabrak pembatas jalan.

Keduanya terlempar dengan posisi korban Ridwan jatuh di tanah sedangkan teman perempuannya terlempar ke sungai di pinggir jalan raya. Nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan karena mengalami luka parah. Keduanya tewas di lokasi kejadian. “Ada yang patah tulang rahang ada yang patah kaki,” paparnya.

Saking kencangnya laju kendaraan, sepeda motor yang digunakan keduanya berjalan sendiri sejauh 30 meter dan berbelok ke kanan lalu berhenti setelah menabrak pembatas jalan. Menurut Budi, area kejadian memang rawan kecelakaan.

Itu sebabnya polisi menempatkan lampu kedip di jalan tersebut agar pengendara berhati-hati sebab kontur jalan tidak sepenuhnya lurus.

Pengemudi atau pengendara kerap tak sadar bahwa Jalan Parangtritis yang dilalui sedikit menikung. “Dulu sebelum diberi lampu kedip juga pernah terjadi kecelakaan,” imbuhnya lagi. Selain memasang lampu kedip, petugas lalu lintas juga memberi rambu agar berkendara dengan kecepatan 40 kilometer per jam.

Rekan korban, Adi mengatakan, Hanifah Isna merupakan warga Sayegan Sleman sedangkan Ridwan warga Gamping, Sleman. Keduanya diduga sepasang kekasih bila melihat foto keduanya di jaring sosial facebook. “Kalau saya temanan sama Hanifah, dia sekarang masih melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Indonesia,” papar Adi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya