Jogja
Kamis, 9 Februari 2017 - 13:55 WIB

KECELAKAAN SEMARANG : Sertu Danang Dimakamkan Secara Militer

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sertu Danang, anggota Kopassus yang meninggal dalam latihan terjun payung dimakamkan secara militer di TPU Pereng Kidhul, Kuthan, Jatirejo, Lendah pada Kamis (9/2/2017). ( Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Kecelakaan Semarang, korban dimakamkan di Lendah

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sertu Danang Kusuma Wardhani dimakamkan dengan tata cara militer di TPU Pereng Kidhul, Kuthan, Jatirejo, Lendah pada Kamis (9/2/2017). Kedukaan dan syok atas kepergiannya menyelimuti keluarga dan kerabat selama prosesi pemakaman.

Advertisement

Pemakaman yang terletak tak jauh dari rumah duka ini dipenuhi puluhan pria berseragam hijau. Tampak pula sejumlah anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dengan seragamnya yang khas. Sejumlah tetangga dan kerabat ikut hadir, khususnya mendampingi istri dan anak yang ikut hadir.

Upacara khas militer dengan tembakan salvo ke udara ini dipimpin oleh Komandan Satuan 81 Gultor, Letkol Inf Tri Budi Utomo. Sertu Danang merupakan anggota dari satuan tersebut yang meninggal dalam latihan terjun payung di Semarang, Jawa Tengah. Selama prosesi upacara, isak tangis oleh istri, Shinta Yuliastuti kerap kali terdengar. Berulang kali ia menggigaukan nama sang suami diantara isak tangisnya.

Perempuan berusia 27 tahun yang mengenakan gamis berwarna putih ini bahkan harus bersandar dari kerabatnya karena tak sanggup berdiri sendiri.

Advertisement

Baca Juga : KECELAKAAN SEMARANG : Personel Kopassus Hilang di Laut Jawa Akibat Cuaca Buruk

Rasa haru juga dirasakan oleh Tukul, ayah dari Sertu Danang. Ia bahkan jatuh pingsan kala jasad putra keduanya ini dimasukkan ke liang lahat. Pria yang datang langsung dari Ponorogo ini kemudian dibopong keluar dari kompleks makam.

Tak lama berselang, Shinta kemudian juga ikut dipapah dan didudukkan di kursi karena nyaris pingsan. Prosesi sempat terhenti ketika keluarga diminta untuk ikut menimbun jenazah. Duka mendalam membuat keluarga intinya bergeming sampai akhirnya salah satu kerabat maju dan ikut menguburkan jenazah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif