SOLOPOS.COM - Ilustrasi pementasan teater (JIBI/Solopos/Dok.)

Kegiatan mahasiswa UAJY berupa teater dipentaskan dengan lakon : Swanita di Museum Sandi

 

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Harianjogja.com, JOGJA – Teater Lilin Universitas Atmajaya Jogja menggelar pementasan melalui program perjamuan lilin (Jalin) dengan judul lakon : Swanita di Museum Sandi, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Jogja, Sabtu (8/4/2017) malam.

Pementasan yang disutradarai Kasih Adi Ngumbara itu memberikan kritik terhadap kaum apatis yang tidak lagi kritis serta banyaknya tindakan mudah terprovokasi melakukan tindakan kriminal dan penyakit masyarakat.

Pementasan berdurasi sekitar 60 menit itu diperankan oleh tiga pemain, yaitu Imanuel Wibisono yang memerankan dua watak sekaligus yaitu sebagai ayah dan tetangga bernama Arcana. Serta Syerina Frienchies Lady sebagai Anggi dalam hal ini anak dan Iren Permatasari sebagai Eriati selaku ibu.

Anggota Tim Produksi yang juga Juru Bicara Pementasan Lakon : Swanita Nurjannah Anwar menjelaskan ayah dalam cerita itu sebagai gambaran pemerintah, kemudian ibu sebagai deskripsi negara.

“Naskah ini mengangkat latar waktu di akhir tahun 1800-an, kehidupan generasi bersama lingkungan yang menempanya,” jelasnya di sela-sela pementasan, Sabtu (8/4/2017) malam.

Ia menambahkan, generasi dalam naskah itu merupakan gambaran generasi yang tidak ideal, dipengaruhi terbukanya informasi teknologi. Sehingga sikap moral mereka juga turut mengikuti perkembangan itu. Karena itulah kemudian muncul berbagai penyimpangan, seperti mudah terprovokasi, membunuh satu sama lain, minum miras, apatis.

“Ini sekaligus kritik kami terhadap mahasiswa atau siapapun yang saat ini sudah tidak peka, tidak kritis, tanggap terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. Bahkan kadang ada yang kritis terhadap sesuatu, namun tidak memahami apa yang sebenarnya mereka bicarakan,” ucap mahasiswi yang juga anggota Teater Lilin ini.

Pementasan itu melibatkan sekitar 28 anggota teater Lilin mulai dari tim artistik hingga produksi. Para penonton didominasi oleh muda-muda dengan memanfaatkan pelataran Museum Sandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya