Jogja
Senin, 29 Maret 2021 - 21:30 WIB

Kehabisan Uang Saku, 2 Siswa LPK di Sleman Nekat Jambret Ponsel

Lajeng Padmaratri-harianjogja.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kejahatan penjambretan. (Detik.com)

Solopos.com, SLEMAN - Jajaran Polsek Sleman meringkus dua siswa Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) yang terlibat penjambretan satu unit ponsel di Dusun Beran, Kalurahan Tridadi.

Dua orang yang diketahui sedang menjalani magang di sebuah hotel di Jogja. Kini mereka terancam penjara 9 tahun berdasarkan pasal 365 KUHP pencurian dengan pemberatan.

Advertisement

Kapolsek Sleman, Kompol Irwiantoro menuturkan identitas pelaku adalah Khoirul Ihsan, 21, dan Ahmad Dimas, 20. Keduanya menjambret satu unit ponsel milik korban Desti Siam, 21, pada Jumat (19/3) lalu di sebuah taman di Beran.

Baca juga: Santri Asal Sragen Tenggelam di Dam Kalikuning Resto Joglo Sleman

Advertisement

Baca juga: Santri Asal Sragen Tenggelam di Dam Kalikuning Resto Joglo Sleman

Saat itu diketahui korban sedang berswafoto dengan rekannya di taman tersebut. "Lalu kedua pelaku datang menghampiri korban dan tanpa basa-basi langsung menjambret ponsel korban," kata Irwiantoro saat rilis kepada awak media, Senin (29/3/2021).

Mendapati ponselnya diambil orang tak dikenal, korban tidak tinggal diam ketika pelaku berusaha kabur dengan menaiki motor. Korban langsung menarik salah satu jaket pelaku yang hendak lari tersebut.

Advertisement

Usai kejadian penjambretan ponsel, korban langsung membuat laporan ke Polsek Sleman. Kanit Reskrim Polsek Sleman, Iptu Eko Haryanto menambahkan tersangka ditangkap pada Rabu (24/3) malam di indekos mereka di Kecamatan Tegalrejo, Kota Jogja.

Baca juga: Gunungkidul Fokus Garap Pariwisata, Ekonomi Kerakyatan, dan Investasi

Kehabisan Uang

Dari penangkapan itu, turut disita satu unit ponsel curian yang masih mereka simpan. "Mereka mengakui perbuatanya," ungkap Eko.

Advertisement

Setelah diperiksa, diketahui fakta bahwa keduanya merupakan siswa sebuah lembaga pelatihan kerja (LPK). Mereka saat ini tengah menempuh proses magang di sebuah hotel di Jogja. Lantaran kehabisan uang saku, mereka nekat menjambret ponsel untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Tak hanya itu, rencananya uang penjualan ponsel hasil menjambret itu nantinya juga akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan rapid tes Covid-19 sebagai salah satu syarat magang. "Mau buat periksa, buat bayar kos, dan kebutuhan lain," kata Ahmad.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif