SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/healthdoctrine.com)

Kehamilan tidak direncana (KTD) tinggi di kalangan remaja

Harianjogja.com, KULONPROGO — Jumlah remaja melahirkan di Kabupaten Kulonprogo masih tinggi. Pada akhir 2016 masih menduduki urutan pertama tertinggi se-Daerah Istimewa Yogyakarta.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Baca Juga : PENDIDIKAN SLEMAN : Orang Tua Malu, Siswi Hamil Diluar Nikah Pilih Mundur Sekolah

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kulonprogo, Mardiya mengatakan, persalinan remaja memang memberikan dampak pertambahan jumlah penduduk. Berdasarkan kajian dari Pemkab, ada beberapa penyebab tingginya kelahiran remaja di Kulonprogo. Pertama, perkembangan media sosial dan penyebaran informasi yang begitu cepat dan tanpa tersaring, memicu remaja mendapatkan konten yang belum waktunya mereka lihat, misalnya pornografi atau penjelasan menikah di usia muda yang bersifat persuasif bagi pembacanya.

“Padahal, persalinan di usia remaja itu memberikan efek rawan kanker serviks. Belum lagi, psikologi remaja belum cukup dewasa untuk menjadi seorang ibu,”kata dia, Senin (10/4/2017).

Mardiya menjelaskan, seorang remaja yang menjadi ibu, belum banyak yang memahami pentingnya menjaga emosi dan kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari. Belum lagi, pengetahuan gizi baik bagi anak, masih minim. Padahal dua hal tadi memberikan pengaruh besar terhadap tumbuh kembang seorang anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya