SOLOPOS.COM - Logo Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Istimewa)

Harianjogja.com, JOGJA— Setelah usulan program Danais 2013 diajukan ke Kementerian Keuangan, beberapa instansi kebanjiran proposal pengajuan Danais.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Tavip Agus Rayanto mengatakan di instansinya, ia hanya mendapati dua proposal.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

“Akan tetapi, proposal itu sudah tidak bisa masuk untuk pengajuan Danais 2013,” katanya, belum lama ini.

Tavip mengatakan, untuk tahun ini, Danais telah dikunci. Usulan program dilakukan berdasarkan pemetaan dari Pemda DIY sesuai dengan Rancangan Program Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

Berbagai proposal, menurut dia, baru dapat turut diusulkan untuk Danais 2014. Kalaupun Dewan menyetujui, berbagai pengajuan usulan program Danais akan difasilitasi menjadi satu dalam mekanisme Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

Seyogyanya, menurut dia, tidak asal semua kelompok seni langsung dapat menikmati Danais tanpa diketahui rekam jejaknya. Pemda, kata Tavip, tak mau kalah cepat dengan adanya kabar munculnya berbagai kelompok-kelompok seni dadakan.

“Karena itu usulan Gubernur agar kelompok seni dapat membentuk paguyuban tersebut juga dapat mencegah itu terjadi. Dari situ usulan dapat disampaikan ke lembaga teknis, seperti Dinas Kebudayaan,” tuturnya.

Tavip tak setuju apabila sebuah kelompok seni selalu mendapatkan bantuan dari Danais secara terus menerus tiap tahun, sementara ada kelompok seni lain yang kondisinya terlunta-lunta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya