SOLOPOS.COM - Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra (Disbud) DIY Erlina Hidayati (kiri) bersama Ketua Sekber Keistimewaan saat menggelar jumpa pers acara Kenduri Rakyat di Pendopo Disbud DIY, Selasa (29/8/2017). (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Keistimewaan DIY telah disahkan selama lima tahun.

Harianjogja.com, JOGJA — Sejak disahkan 31 Agustus 2015 lalu, Undang-Undang Keistimewaan (UUK) memang menjadi ekspektasi dari 3,6 juta lebih jiwa penduduk DIY. Sayang, status keistimewaan itu hingga kini belum menunjukkan kata efektif, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Baca Juga : KEISTIMEWAAN DIY : 5 Tahun UUK Disahkan, Warga DIY Bahagia, Tapi …

Sebaliknya, Ketua Sekber Keistimewaan Widihasto Wasana Putra menegaskan program-program yang disusun dan direncanakan pemerintah DIY terkait keistimewaan haruslah dipandang secara multidimensi. Menurutnya, masyarakat harus juga memandang dampak yang ditimbulkan dari program-program tersebut.

“Justru tingkat kebahagiaan yang tinggi, yang berujung pada tingginya angka harapan hidup itulah yang menjadi salah satu dampak keberhasilan program keistimewaan,” tegasnya saat menggelar jumpa pers terkait acara peringatan Lima Tahun UUK bertajuk Kenduri Rakyat di Pendopo Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY, Selasa (30/8/2017).

Selain itu, ia pun menunjukkan bukti  keberhasilan pemerintah DIY dalam mengawal keistimewaan. Salah satunya adalah disahkannya empat Perdais. Dengan begitu, pekerjaan rumah pemerintah kini tinggal menyisakan satu Perdais Kebudayaan yang ditargetkan rampung tahun ini.

“Bandingkan seperti Papua. Hampir 20 tahun mereka belum punya Perdais,” tegasnya.

Kendati begitu, ia pun tetap berharap, ke depan pemerintah dapat lebih mengakomodasi aspirasi masyarakat luas. Untuk itu, ia menyarankan digelarnya Musyawarah Rencana Pembangunan Keistimewaan (Musrenbang-Is).

“Setidaknya, melalui Kenduri Rakyat, pemerintah nantinya bisa menyerap lebih banyak aspirasi masyarakat,” harapnya.

Sementara terkait Kenduri Rakyat yang rencananya akan digelar di Plasa Lantai I Pasar Beringharjo, Kamis (31/8/2017), Kepala Bidang Sejarah, Bahasa dan Sastra (Disbud) DIY Erlina Hidayati menjelaskan, acara yang rencananya akan dipandu oleh dua pelawak senior, Marwoto Kewer dan Yati Pesek itu akan digelar dalan empat sesi mulai pukul 10.00-15.00 WIB. Tak hanya menggelar dialog terbuka antara Gubernur DIY dengan masyarakat, dalam acara tersebut, pihaknya juga akan menghadirkan penampilan kesenian dari kelompok-kelompok seni di Pasar Beringharjo.

“Untuk tahun ini, gelaran peringatan UUK memang sedikit berbeda. Tahun-tahun sebelumnya, kami menggelarnya dengan konsep seminar di hotel-hotel, kali ini kami memilih menggelarnya di pasar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya