Jogja
Senin, 16 Desember 2013 - 14:27 WIB

KEISTIMEWAAN DIY : Warga Minta Dilibatkan dalam Penataan Jeron Beteng

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah bangunan berhimpitan dengan Beteng Keraton di kawasan Plengkung Nirbaya, Jogja. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA—Menjadi tempat tujuan wisata budaya, lingkungan Jeron Benteng Kraton Ngayogyakarta meminta agar Pemerintah Daerah DIY tanggap untuk menata kawasan utama penyangga Kraton tersebut.

Adanya dana keistimewaan (danais), menggerakan warga menuntut agar anggaran itu dapat digunakan seoptimal mungkin untuk menata daerah wisata cagar budaya itu.

Advertisement

“Jadi harus bottom up. Harus ada usulan dari bawah,” ujar Suminto Ketua RT 74 Mangunegeran, Kraton, Minggu (15/12/2013).

Ia mempersoalkan Dinas Kesehatan DIY yang mengalokasikan danais untuk sosialisi pengendalian malaria di Kokap, Kulunprogo dua pekan lalu dengan media pewayangan. Warga memandang kegiatan itu tidaklah tepat sasaran.

Menurut dia, pemerintah salah dalam mendefinisikan kebudayaan. Sementara di kawasan Kraton sendiri, budaya yang kian hari kian luntur dan ditinggalkan anak muda justru dibiarkan.

Advertisement

“Misalnya jalan jongkok di depan orangtua. Apakah itu masih ada di lingkungan sini? Enggak ada lagi,” ujarnya.

Kepada Harianjogja.com, Kepala Dinas Pekerjaan Umum DIY Rani Sjamsinarsi mengatakan kawasan Taman Sari termasuk bagian dari rencana mendesain tata ruang kawasan keistimewaan.

Hanya, sudah berubahnya kompleks Taman Sari menjadi permukiman menjadi bukan perkara gampang dalam merancang konsepnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif