SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Kekerasan Bantul terjadi di Pondok Pesantren.

Harianjogja.com, BANTUL — Setidaknya sembilan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syifa Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul mengaku alami kekerasan yang dilakukan seorang ustaz berinisial BD.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Para santri yang ditengarai menjadi korban penganiayaan dan tindak kekerasan tersebut mengaku sudah menerima peristiwa tersebut sejak dua tahun terakhir. Sedikitnya ada sembilan santri ponpes tersebut mengaku mendapat pukulan dan hukuman fisik diluar kewajaran yang dilakukan oleh oknum pengasuh ponpes tersebut.

Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kabupaten Bantul, Zahrowi mengatakan dugaan kekerasan tersebut sudah dilaporkan ke Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) DIY akhir bulan lalu guna mendapat tindak lanjut.

Menurut dia dugaan penganiayaan yang berlebihan tersebut seperti hukuman pemukulan hingga hukuman scootjump.

“Santri ada yang dipukul di bagian perutnya hingga lemas, ada yang dipukul bagian kepalanya, hingga ada salah satu santri yang mendapat hukuman scootjump dengan jumlah 1.000 kali,” paparnya, Senin (9/5/2016).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya