SOLOPOS.COM - Ilustrasi protes kekerasan terhadap anak (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Kekerasan Bantul yang memakan satu nyawa merupakan dendam antar sekolah

Harianjogja.com, BANTUL— Setelah melakukan pemeriksaan sekaligus menetapkan pelaku ke-10 sebagai tersangka kasus pembacokan terhadap kelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, pihak Satreskrim Polres Bantul mengambil kesimpulan bahwa pembacokan itu bukanlah praktik klithih, melainkan dendam antar sekolah.

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo. Saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (15/12/2016), ia menjamin motif pembacokan itu murni dendam pribadi antara pelaku dengan almamater sekolah korban.

“Bukan pelaku dengan korban, melainkan pelaku dengan sekolah korban,” kata Anggaito.

Terhadap 10 orang tersangka, Anggaito mengaku telah melakukan penahanan terhadap mereka. Kesepuluh pelaku yang semuanya masih berstatus pelajar itu kini sudah dititipkannya di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pajangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya