Jogja
Kamis, 15 Desember 2016 - 22:58 WIB

KEKERASAN BANTUL : Bukan Aksi Klithih, tapi ...

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi protes kekerasan terhadap anak (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Kekerasan Bantul yang memakan satu nyawa merupakan dendam antar sekolah

Harianjogja.com, BANTUL— Setelah melakukan pemeriksaan sekaligus menetapkan pelaku ke-10 sebagai tersangka kasus pembacokan terhadap kelompok siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, pihak Satreskrim Polres Bantul mengambil kesimpulan bahwa pembacokan itu bukanlah praktik klithih, melainkan dendam antar sekolah.

Advertisement

Hal itu disampaikan Kasatreskrim Polres Bantul AKP Anggaito Hadi Prabowo. Saat dihubungi Harianjogja.com, Kamis (15/12/2016), ia menjamin motif pembacokan itu murni dendam pribadi antara pelaku dengan almamater sekolah korban.

“Bukan pelaku dengan korban, melainkan pelaku dengan sekolah korban,” kata Anggaito.

Terhadap 10 orang tersangka, Anggaito mengaku telah melakukan penahanan terhadap mereka. Kesepuluh pelaku yang semuanya masih berstatus pelajar itu kini sudah dititipkannya di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Pajangan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif