Jogja
Senin, 6 April 2015 - 21:39 WIB

KEKERASAN BANTUL : Ini Alasan Warga Nekat Melintas 'Area Terlarang'

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi JIBI/Harian Jogja/Antara

Kekerasan Bantul yang diduga dilakukan polisi pada Sabtu (4/4/2015) bermula dari larangan melintas area terlarang.

Harianjogja.com, BANTUL—Penganiayaan kembali terjadi. Kali ini menimpa seorang warga Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Junianto.

Advertisement

Diduga Junianto menjadi korban penganiayaan dua polisi yang berjaga di Sekolah Polisi Negeri (SPN) Jogja. Dia dianiaya pada Sabtu (4/4/2015) sore lantaran melintas di areal persawahan yang diklaim SPN sebagai daerah terlarang bagi warga. Lokasi SPN berada di Desa Selopamioro.

Menurut keterangan warga desa setempat yang tidak mau disebutkan namanya, warga memang dilarang melintas di areal terlarang itu. Namun karena kawasan itu merupakan jalan utama menuju areal persawahan warga, banyak warga yang menerobos portal. SPN sudah pernah berencana membangunkan jalan alternatif tapi belum terealisasi hingga sekarang.

Perselisihan warga dengan SPN didasarkan pada masalah akses. Warga menuntut diberi jalan menuju ke tanah garapan mereka. Pemerintah dan pimpinan SPN sudah pernah meninjau lokasi tersebut. Namun karena kendala anggaran, hingga kini jalan alternatif yang dijanjikan urung direalisasikan.
Warga yang mengetahui penganiayaan itu akhirnya berbondong-bondong mendatangi SPN pada malam harinya.

Advertisement

“Kami cuma ingin tahu polisinya yang mana. Tapi karena yang piket enggak ada, kami cuma sampai di gerbang,” kata dia.

Dalam kasus ini, SPN dan warga akan melakukan mediasi Senin (6/4/2015) ini bersama perangkat desa setempat.

Terpisah, Kapolres Bantul, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Surawan mengaku belum menerima laporan tentang dugaan penganiayaan tersebut. Namun pihaknya akan mengklarifikasi kejadian itu.

Advertisement

“Kami akan koordinasi dengan Provost SPN. Kami akan mediasi agar semuanya berjalan dengan baik,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif