SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan pada siswa (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekerasan Bantul dialami lima pelajar

Harianjogja.com, BANTUL — Kelompok bersenjata tajam kian marak di Bantul. Kali ini yang nyaris menjadi korbannya adalah 5 siswa SMK Muhammadiyah 1 Bantul. Kelima orang remaja tanggung menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal di lokasi yang berdekatan.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Peristiwa pertama, terjadi Jumat (13/1/2017) sore lalu menimpa Budi Asmara, 18, warga Pedukuhan Dayu, Desa Murtigading, Kecamatan Sanden di Jl. Srandakan Km 3, tepatnya di depan Pasar Sapi, Kecamatan Pandak. Akibatnya, Budi harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapatkan setidaknya 3 jahitan di kepalanya lantaran sabetan gir.

Kapolsek Pandak, AKP S.Parmin menjelaskan, saat kejadian, korban yang berboncengan dengan kawannya hendak pulang ke rumahnya. Sesampainya di lokasi kejadian korban langsung dipepet oleh 2 dua orang tidak dikenal kemudian loangsung menyabetkan senjata gir ke arah korban.

“Pelaku juga berboncengan menggunakan sepeda motor jenis matik, mepet dan langsung mengayunkan senjata dan mengenai korban. Sementara ciri-ciri pelaku, keduanya mengenakan celana sekolah warna putih dan atasan menggunakan jaket,” ungkap Parmin, Sabtu (14/1/2017) pagi.

Selamat Berkat Angkringan

Sementara peristiwa kedua, tambah Parmin, terjadi di hari yang sama namun pada jam yang berbeda, menimpa 4 orang siswa lainnya, yakni Bagus Hendrawan, 17 warga Desa Triharjo Pandak, Pandu, 17 warga Desa Caturharjo Pandak, Yoga, 17 warga Desa Poncosari Srandakan dan Paudra, 17 warga Desa Trimurti Srandakan.  Beruntung, keempat pelajar itu belum sampai terkena sabetan senjata tajam pelaku lantaran segera mencari perlindungan di sebuah warung angkringan.

Parmin menjelaskan, Jumat (13/1/2017) malam, keempat pelajar yang hendak pulang ke rumah setelah bermain futsal di Gose Badegan, Bantul itu dibuntuti oleh kelompok orang tak dikenal yang berboncengan dengan tiga sepeda motor. Lantaran khawatir akan diserang, korban akhirnya berhenti di sebuah warung angkringan dan meminta pertolongan warga.

“Korban sudah dibuntuti selepas dari lokasi futsal hingga ke Jalan Srandakan wilayah Kecamatan Pandak. Karena melihat kelompok itu membawa pedang, mereka akhirnya berhenti di sebuah warung angkringan yang ada banyak warga,” ujar Parmin.

Setelah berhenti di Warung Angkringan Mr Olon, pelaku yang mengendarai dua sepeda motor KLX warna hijau dan satu sepeda motor matic langsung berbalik arah melarikan diri ke arah timur. Namin, lantaran kelompok itu membawa senjata, warga pun tidak berani melakukan pengejaran.

Ditambahkannya, meski tidak mengenal para pelaku, namun korban sempat melihat salah satu pelaku di lokasi bermain futsal berbaur dengan penonton. Sebelumnya, 4 pelajar SMK Muhammadiyah  1 Bantul tersebut mengikuti pertandingan futsal melawan SMK Muhammadiyah 1 Bambanglipuro.

Berdasarkan keterangan keempat pelajar itu, Parmin menjelaskan bahwa pelaku ada 6 orang mengenakan kaos gelap dan salah satunya rambutnya disemir. Korban sempat melihat salah satu pelaku di lokasi futsal, tetapi belum bisa memastikan apakah itu dari kelompok suporter lawan atau warga yang menyusup. Hingga saat ini identitas pelaku masih dalam penyelidikan petugas Polsek Pandak,” pungkas Parmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya