SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan tehadap anak (liputan6.com)

Kekerasan Bantul terjadi di sebuah ponpes.

Harianjogja.com, BANTUL- Sejumlah orang mengaku anggota dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) mendatangi kediaman Dukuh Klisat, Pundong, Bantul agar menyampaikan kepada keluarga santri korban penganiayaan bernama Prastowo untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

(Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : 2 Tahun Terakhir, 9 Santri Ponpes Asy-Syifa Mengaku Dianiaya)

Dukuh Klisat Samijan mengatakan, memang ada beberapa orang mendatangi kediamannya untuk meminta dipertemukan dengan keluarga Prastowo, menurutnya keterangan pihak yang mendatanginya tersebut bermaksud untuk meminta untuk menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan.

“Waktu datang ke rumah mereka bilang mau mengajak berunding dengan keluarga Prastowo, agar meminta menyelesaikan kasus ini dengan cara baik-baik. Namun untuk menjaga keamanan warga saya, saya juga telah menyampaikan agar keluarga korban benar-benar memikirkan lagi atas pelaporan kasus ini” katanya, Jumat (13/5/2016).

Terkait dengan pencabutan laporan kasus ini dikepolisian, menurutnya seluruhnya diserahkan ke keluarga korban. Jika memang mereka masih akan maju silahkan, namun jika masih bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan itu akan lebih baik.

“Sebaiknya itu dipikirkan lagi untung ruginya, jangan sampai setelah melapor ke pihak polisi malah jadi merugikan diri sendiri, karena mungkin ustad yang memukul juga memiliki alasan karena santrinya melakukan kesalahan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya