SOLOPOS.COM - Sejumlah santri saat mengadu ke komisi D DPRD Bantul atas dugaan kasus penganiayaan yang dilakukan salah satu ustadz di Pondok Pesantren Asy-Syifa Bambanglipuro, Selasa (24/5/2016). ( Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Bantul, akhirnya santri yang alami kekerasan menemui DPRD setempat.

Harianjogja.com, BANTUL — Menanggapi aduan sejumlah santri dari Pondok Pesantren Asy-Syifa Bambanglipuro yang mengalami kekerasan Bantul, Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko sangat menyayangkan jika tindak kekerasan ini benar terjadi dilingkungan pondok pesantren.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Didampingi orang tua, guru dan Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI), sejumlah santri ini mengadu ke komisi D DPRD Bantul, Selasa (24/5/2016). Para santri ini mengadukan tindakan kekerasan yang mereka alami dari salah satu oknum pengasuh pondok pesantren selama masih menjadi santri.

(Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : Dilapori Santri Alami Penganiayaan, Ini Kata DPRD)

DPRD Bantul disebutkan mendukung penuh penyelesaian kasus ini melalui ranah hukum yang berlaku di Indonesia.

Namun dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang sudah berlarut-larut ini, pihak komisi D DPRD Bantul akan segera memanggil pihak pondok pesantren dan pihak terkait untuk duduk berdampingan dan meminta klarifikasi terhadap permasalahan ini.

“Saya agendakan dalam waktu dekat kita akan panggil pihak pengurus Pondok Pesantren Asy-Syifa, oknum ustadz yang dilaporkan telah melakukan penganiayaan, Pengurus PDM Bantul, Kemenag, dan pihak terkait lainnya untuk bertemu kami untuk memberikan klarifikasi atas permasalahan ini,” tegas Enggar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya