SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak (JIBI/Solopos/Dok.)

Kekerasan Bantul terjadi di sebuah ponpes.

Harianjogja.com, BANTUL– Sejumlah orang mengaku anggota dari Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) mendatangi kediaman Dukuh Klisat, Pundong, Bantul agar menyampaikan kepada keluarga santri korban penganiayaan bernama Prastowo untuk menyelesaikan permasalahan secara baik-baik tidak melanjutkan kasus tersebut dalam ranah hukum.

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

(Baca Juga : KEKERASAN BANTUL : 2 Tahun Terakhir, 9 Santri Ponpes Asy-Syifa Mengaku Dianiaya)

Dukuh Klisat Samijan mengatakan memang saat didatangi oleh beberapa orang tersebut, pihak mereka memang mengisyaratkan untuk mencabut laporan tersebut.

“Pertama memang mengajak untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, namun ada isyarat dari mereka untuk menyuruh mencabut laporan,” katanya.

Sementara itu Sekretaris Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Kabupaten Bantul, Zahrowi mengatakan karena kasus ini sudah diteruskan diranah hukum dan sudah dilaporkan, jika ada orang yang mendatangi rumah korban hal tersebut sudah merupakan tindakan intimidasi.

“Mereka mendatangi keluarga Prastowo, jika memang beniat baik mengajak menyelesaikan kasus ini secara kekeluargaan harusnya dari kemarin-kemarin, pas sudah dilaporkan baru ada etikat begitu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya