KEKERASAN BANTUL : SPN Bersikukuh Tak Pernah Ada Penganiayaan

Kekerasan Bantul, Kepala SPN Selopamioro, AKBP Kukuh Kalis menegaskan, dalam insiden yang terjadi Sabtu (4/4/2015) siang, petugas jaga sama sekali tak melakukan tindak kekerasan dalam bentuk apapun.

Harianjogja.com, BANTUL—Konflik yang terjadi antara warga Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri dengan Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro, Bantul, akhirnya berakhir damai. Meski demikian, pihak SPN tetap membantah telah terjadi aksi kekerasan terhadap Junianto, warga Dusun Nogosari, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Kepala SPN Selopamioro, AKBP Kukuh Kalis menegaskan dalam insiden yang terjadi Sabtu (4/4/2015) siang, petugas jaga sama sekali tak melakukan tindak kekerasan dalam bentuk apapun. Ketika itu, ketegangan antara petugas jaga dan Junianto hanya sebatas adu mulut.

“Jadi tidak benar kalau disebutkan ada aksi kekerasan,” katanya, Senin (6/4/2015).

Menurut Kukuh, apa yang dilakukan oleh anak buahnya masih dalam batas kewajaran. Menurutnya, ulah Junianto sudah memancing emosi anak buahnya sejak dua hari sebelumnya. Bahkan, diakuinya pula, Junianto sempat menggeber gas motornya kencang-kencang tepat di depan pos jaga.

“Ya bisa dibayangkan. Siapa yang tidak emosi,” ujarnya.

Meski berdamai, Junianto kembali menegaskan bahwa salah satu dari petugas jaga SPN Selopamioro yang menghentikan laju motornya sempat menendangnya hingga tiga kali. Beruntung, dia berhasil menangkis.

“Akibatnya, lengan saya memar,” ujarnya, Senin (6/4/2015).

Lantaran ketakutan, ibunya sontak berteriak. Beruntung, salah satu warga yang hendak mencari rumput datang menolong dan membawa kabur Junianto beserta ibunya itu. Junianto pun mengakui bahwa beberapa saat setelah itu, pihaknya sempat memeriksakan diri ke Puskesmas Imogiri I.

“Tapi ya sudahlah. Kami juga sudah saling memaafkan. Mereka [pihak SPN Selopamioro] juga sudah memberikan ganti rugi,” katanya.