SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kekerasan Jogja di kalangan pelajar memiliki struktur yang diturunkan secara turun temurun

Harianjogja.com, JOGJA — Keberadaan geng pelajar di kota Jogja terstruktur layaknya sebuah organisasi, para anggota sudah memiliki peran tersendiri ketika akan melakukan aksi kekerasan jalanan atau klithih. Polisi akan menitipkan enam tersangka klithih di sejumlah tahanan khusus anak di DIY.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Kapolda DIY Brigjen Pol Ahmad Dhofiri mengakui keberadaan geng pelajar di DIY. Geng pelajar di DIY telah mencapai 80 kelompok baik di kalangan satu sekolah maupun gabungan beberapa sekolah. Rinciannya di Sleman sebanyak 35 geng, di Kota Jogja 27 geng, di Bantul 15 geng pelajar. Sedangkan Gunungkidul dan Kulonprogo dikenal sebagai pelajar yang alim, karena kedua wilayah itu masing-masing hanya ada dua geng. Dari keberadaan geng yang melakukan kumpul-kumpul itulah kemudian terjadi aksi klithih jalanan.

“Ketika berkumpul mereka menjadi kegiatan massa, hilang jati dirinya, yang ada saya kelompok ini, saya harus bisa membalas, itu yang terjadi. Kemarin itu [kasus meninggalnya Ilham] [rombongan pelaku] pengen gagah-gagahan saja, papasan, diteriaki [umpatan] langsung putar balik, kejar, pepet langsung [bacok],” ungkap Kapolda dalam dialog penanganan klithih di DPRD DIY, Kamis (16/3/2017) sore.

Dhofiri menegaskan, berdasarkan hasil identifikasinya, seluruh geng tersebut terorganisir layaknya sebuah organisasi. Bahkan ada geng yang memiliki semboyan kill or to be kill. Mereka sebagian besar memiliki pola rekuitmen anggota, mulai dari makrab, holiday dan lainnya. Salahsatu caranya adalah, senior bisanya memberikan ujian kepada calon anggota untuk mendatangi suatu lokasi atau melakukan sesuatu sebagai syarat bergabung.

” Misal, kalau kamu berani ke sana berarti jago, kalau berani melakukan ini, dapat stiker,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya