Jogja
Minggu, 12 Maret 2017 - 16:20 WIB

KEKERASAN JOGJA : Karang Taruna DIY Meminta Kepolisian Usut Tuntas Kasus

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan pelajar dari SMP PIRI 1 Kota Jogja melayat di rumah duka korban pembacokan, Minggu (13/3/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Jogja membawa keprihatinan bagi banyak pihak

Harianjogja.com, JOGJA — Aksi klithih di Kota Jogja kembali memakan korban. Seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP), Ilham Bayu Fahar, 17, warga Banguntapan, Bantul, meninggal dunia setelah dibacok seseorang di Jalan Kenari, Umbulharjo Jogja, Minggu (12/3/2017) dini hari.

Advertisement

Baca Juga : KEKERASAN JOGJA : Duh … Siswa SMP Tewas Dibacok

Terkait hal tersebut Karang Taruna DIY pun menyatakan sikapnya. Adapun Ketua Karang Taruna DIY, GKR. Condrokirono dalam rilis yang dipublikasikan Minggu (12/3/2017) menyatakan tujuh poin.

1.Menyampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada Keluarga Almarhum Ilham Bayu Fajar seraya mendoakan arwah Almarhum diterima di sisi-Nya dan Keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

Advertisement

2.Terhadap aksi kekerasan jalanan (Klitih) yang dilakukan oleh sekelompok oknum remaja maka kami mengecam dan mengutuk keras aksi kekerasan jalanan yang telah membawa korban jiwa.

3.Meminta kepada aparat kepolisian di DIY untuk segera mengusut dan menangkap para pelaku Klitih yang telah membawa korban jiwa dan menindak dengan tegas sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

4.Mengharapkan kepada Pemerintah Daerah DIY untuk segera melakukan penanganan terhadap kekerasan jalanan (klitih) secara cepat dan terpadu dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat yang ada di DIY.

Advertisement

5.Mengajak kepada seluruh masyarakat DIY untuk bersama-sama mengaktifkan kembali penjagaan lingkungan secara mandiri serta menjalin koordinasi dengan aparat kepolisian diseluruh wilayah DIY.

6.Mengajak kepada seluruh Organisasi Kepemudaan yang ada di DIY untuk bersama-sama memerangi aksi kekerasan jalanan (Klitih) yang terjadi dengan membuat program nyata yang menyasar remaja dan pemuda di wilayah DIY.

7.Mengajak kepada seluruh Organisasi Kepemudaan yang ada di DIY untuk bersama-sama menjaga Daerah Istimewa Yogyakarta dari tindakan intoleransi dan tindakan lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan di wilayah DIY.

“Semoga kita semua dapat mewujudkan Yogyakarta yang Istimewa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia,” terang dia dalam akhir rilis Karang Taruna DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif