Jogja
Senin, 13 Maret 2017 - 17:20 WIB

KEKERASAN JOGJA : Keluarga Tidak Harmonis Jadi Biang Keladi Klithih di Kalangan Pelajar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan pada siswa (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Kekerasan Jogja berupa aksi klithih disebabkan masalah keluarga.

Harianjogja.com, SLEMAN – Polisi menyimpulkan ketidakharmonisan dalam keluarga menjadi pemicu utama aksi klithih yang banyak merenggut korban jiwa di DIY selama ini. Pernyataan polisi ini didasarkan atas data aksi klithih yang terjadi di seluruh wilayah DIY dari Januari 2016 hingga awal Maret 2017.

Advertisement

Anggota Satuan Pembinaan Masyarakat (Satbinmas) Polres Sleman Brigadil (Pol) Djoeni menyampaikan, sepanjang kurun waktu satu terakhir telah terjadi 44 aksi klithih di seluruh wilayah DIY. Dari pendalaman kasus yang dilakukan petugas, 44 kasus ini latar belakangnya sama, yakni terjadi karena faktor tidak harmonisnya lingkungan keluarga pelajar yang menjadi pelaku aksi klitih.

“Para tersangka ini sudah diamankan, ada yang masih berada di tahanan polres, dititipkan di tahanan kejaksaan. Ada juga yang sudah menjalani masa tahanan di Lembaga Pemasyarakatan khusus anak. 44 aksi tersebut pemicunya sama, para tersangka ini mengalami ketidakharmonisan dalam keluarganya sehingga menjadikan orang lain sEbagai pelampiasan,” ujarnya dalam diskusi bertema Mengatasi Klithih di Jogja yang berlangsung di Warung Soto Kudus Jalan Monjali, Senin (13/3/2017).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif