SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/Reuters)

Kekerasan Jogja dilakukan oleh sekelompok pelajar

 
Harianjogja.com, JOGJA– Selasa pagi, sekitar pukul 05.30 WIB, di sisebuah wilayah padat penduduk di Kecamatan Ngampilan sempat riuh dengan kedatangan sekitar 10 orang polisi berpakaian preman.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Kedatangan polisi untuk menciduk MKR, 17, salah satu terduga pembacokan yang menewaskan Ilham Bayu Fajar, pelajar SMP PIRI Jogja.

MKR diciduk berdasarkan keterangan terduga lainnya yang sudah ditangkap sebelumnya. Di antara terduga yang ditangkap sempat berkumpul di rumah MKR, yakni NSP dan RBJ, saat malam pembacokan. Para terduga juga diminta menunjukan barang bukti senjata tajam.

“Saya tidak tahu yang disita apa saja, tapi anaknya [MKR] ikut dibawa pagi itu juga ke kantor polisi,” ucap salah satu tetangga MKR saat ditemui di sekitar rumah MKR, Rabu (15/3/2017).

Warga tersebut juga mengaku menyaksikan bagaimana polisi masuk ke rumah MKR hingga selesai dan membawa MKR.

Ia mengaku tidak kaget lagi menyaksikan sejumlah polisi masuk rumah MKR. Karena dua bulan sebelumnya, rumah MKR juga sempat digrebek polisi karena kasus narkoba. Dalam kasus keterlibatan narkoba, MKR tidak ditangkap karena tidak ada barang bukti.

Warga mengenal MKR sebagai anak yang tertutup di sekitar rumahnya. Tidak pernah bergaul dengan remaja sebaya di wilayahnya. Namun rumah MKR selalu ramai tamu-tamu dari luar kampung. Kedatangan tamu MKR itu sering kali mengganggu warga sekitar karena kerap bikin keributan sampai dini hari.

Warga mengaku jengah mengingatkan keluarga MKR karena tidak pernah digubris. Warga pun memilih diam. Masih menurut warga sekitar, MKR tinggal bersama ibu tiri dan ayah kandung di Ngampilan. Namun MKR yang lahir di Bantul itu sampai saat ini tidak dimasukkan dalam kartu keluarga (KK) orang tuanya.

Warga menduga kenakalan MKR karena pergaulan dari luar kampung. Warga tidak terlalu mengenal keluarganya karena keluarga MKR juga tertutup, “Anaknya, bapaknya juga tidak pernah serawung [bergaul], paling hanya say hello,” ucap dia.

Para tetangga MKR bahkan mengku bersyukur ditangkapnya MKR oleh polisi, “Kami khawatir anak-anak remaja di kampung kami ikut terpengaruh,” katanya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya