SOLOPOS.COM - Ilustrasi.dok

Kekerasan Jogja dengan korban tewas satu orang dilandasi rasa emosi.

Harianjogja.com, JOGJA — Para pelaku pembacokan nekat mengejar korban dan membacok korban bukan karena dendam, melainkan spontanitas lantaran umpatan dari pihak korban.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Baca Juga : KEKERASAN JOGJA : Anak Terlibat Kasus, Orang Tua Mengaku Pasrah
Kapolresta Jogja Kombes Pol Tommy Wibisono menjelaskan, pelaku pembacokan hanya satu yaitu FF. Modus tindakan yang dilakukan pelaku bukan karena adanya dendam seperti kasus klithih sebelumnya. Tetapi, hanya karena rombongan pelaku yang berpapasan dengan rombongan korban, saat itu rombongan korban mengeluarkan kata-kata berisi umpatan. Merasa jumlahnya lebih banyak para pelaku pun berbalik mengejar rombongan korban, kemudian tersangka FF yang diboncengkan AA langsung menebaskan celuritnya ke arah almarhum Ilham Bayu Fajar.

“Pengakuannya, karena saat berpapasan, pihak korban ada yang mengeluarkan kata umpatan, lalu dikejar. Mereka tidak saling kenal,” ungkap Tommy sembari menunjukkan celurit yang digunakan pelaku, di Mapolresta Jogja, Selasa (14/3/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya