SOLOPOS.COM - Pelaku pembacokan berinisial FF saat diperiksa penyidik di Mapolresta Jogja, Rabu (15/3/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Kekerasan Jogja, pelaku masih di bawah usia.

Harianjogja.com, JOGJA – Tidak semua pelaku terlibat aksi klithih yang membuat hilangnya nyawa Ilham Bayu Fajar sepenuhnya merasa menyesal. Tim pendamping dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) DIY menyatakan ada pelaku yang tidak menyesali perbuatannya.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Pendamping dari LPA DIY Pranowo menjelaskan pihaknya mendampingi secara intens terhadap tiga anak pelaku aksi klithih yang kini ditangani Polresta Jogja. Mereka terdiri atas berinisial FF, eksekutor yang menghilangkan nyawa Ilham serta dua lainnya yaitu MK dan pelaku membawa TP yang turut membawa senjata tajam.

“Saya mendampingi tiga anak, tersangka semua, kalau yang kami dampingi memang ada eksekutornya [FF],” ungkapnya, Sabtu (18/3/2017).

LPA melakukan pendampingan dengan pendekatan psikologi agar dalam proses pemeriksaan berjalan lancar sehingga anak lebih terbuka. Menurut Pranowo, selama mendamping para tersangka, ia melihat dari sisi psikologi mereka tidak sepenuhnya menyesal atas perbuatannya. Tidak adanya rasa penyesalan itu dimungkinkan karena mereka tidak memahami risiko yang akan ditanggung atas perbuatannya.

“Kalau kelihatannya sih, dia tidak begitu merasa bersalah, mungkin apakah mereka belum paham betul resiko-resikonya atau bagaimana,” ungkapnya.

Saat diperiksa penyidik pun mereka tidak terlalu murung. “Iya [santai-santai saja],” imbuhnya lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya