SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkelahian (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN- Dimas Afrizal Mustofa, 15, pelajar kelas X salah satu SMK di Seyegan yang ditemukan tak sadarkan diri di persawahan, Kamis (9/10/2014) diduga merupakan korban salah sasaran. (Baca : KEKERASAN PELAJAR DI SLEMAN : Pelajar SMK Dikeroyok Hingga Koma)

Pihak keluarga menduga Rizal menjadi korban salah sasaran. Endri, salah satu paman korban mengatakan, meski tidak ada saksi yang melihat secara langsung, dugaannya Rizal menjadi korban salah sasaran.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Para pelaku sengaja mengincar pemakai seragam sekolah yang menyerupai seragam yang dikenakan keponakannya.

Karena dilihat dari luka yang ada bukan merupakan kecelakaan lalulintas. Luka bagian kepala dimungkinkan korban dipukul menggunakan botol.

“Tampaknya seperti botol, saya lihat ke lokasi tapi tidak tega mendekat,” ungkap Endri saat ditemui di rumah korban, Jumat (10/10/2014) pagi.

Menurut informasi dari warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata dia, sempat ada sejumlah pelajar berseragam abu-abu putih yang menggunakan motor dengan kencang.

Mereka yang diduga pelaku tersebut melaju dari arah timur menuju ke barat. Sedangkan korban sendiri saat itu tengah akan pulang dari arah timur menuju ke barat. “Seperti itu biasanya eksekutornya pembonceng. Ada delapan motor tapi ada yang membonceng,” imbuh dia.

Sedangkan ibu korban, Ngadinem mengaku kaget atas peristiwa yang menimpa anaknya. Ia diberitahu warga atas kondisi anaknya pada Kamis (9/10/2014) siang. Korban yang sudah tak sadarkan diri kemudian langsung dibawa ke RSUD Murangan, Sleman dan dilanjutkan ke RS Bethesda.

Ia meyakinkan dalam keseharian Rizal tidak pernah berbuat nakal. Bahkan setiap berangkat ke sekolah biasanya membonceng temannya yang masig bertetangga. Tapi saat Kamis (9/10) kemarin Rizal membawa motor sendiri lantaran tengah mengikuti ujian tengah semester sehingga pulang lebih awal. Penganiayaan itu menimpa anaknya saat akan perjalanan pulang.

“Saya berharap pelakunya [penganiayaan] ini bisa terungkap. Saat ini [kemarin] masih belum sadar,” ucap dia.

Sikap Rizal yang pendiam juga diamini oleh Neneknya, Sabirah. Ia tidak percaya jika cucunya ikut-ikutan tawuran. Karena itu ia yakin Rizal menjadi korban salah sasaran. Jumat (10/10/2014) pagi kemarin,

Sabirah tampak mencuci baju batik warna coklat dan celana abu-abu yang tak lain adalah seragam cucunya. “Anaknya alim ora tau neko-neko [anaknya pendiam tidak pernah aneh-aneh],” ujarnya.

Terpisah Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. “Belum ada kesimpulan, masik dalam penyelidikan,” ungkap Ihsan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya