Jogja
Sabtu, 11 Oktober 2014 - 14:20 WIB

KEKERASAN PELAJAR DI SLEMAN : Pelajar yang Koma Diduga Korban Salah Sasaran

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perkelahian (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, SLEMAN- Dimas Afrizal Mustofa, 15, pelajar kelas X salah satu SMK di Seyegan yang ditemukan tak sadarkan diri di persawahan, Kamis (9/10/2014) diduga merupakan korban salah sasaran. (Baca : KEKERASAN PELAJAR DI SLEMAN : Pelajar SMK Dikeroyok Hingga Koma)

Pihak keluarga menduga Rizal menjadi korban salah sasaran. Endri, salah satu paman korban mengatakan, meski tidak ada saksi yang melihat secara langsung, dugaannya Rizal menjadi korban salah sasaran.

Advertisement

Para pelaku sengaja mengincar pemakai seragam sekolah yang menyerupai seragam yang dikenakan keponakannya.

Karena dilihat dari luka yang ada bukan merupakan kecelakaan lalulintas. Luka bagian kepala dimungkinkan korban dipukul menggunakan botol.

Advertisement

Karena dilihat dari luka yang ada bukan merupakan kecelakaan lalulintas. Luka bagian kepala dimungkinkan korban dipukul menggunakan botol.

“Tampaknya seperti botol, saya lihat ke lokasi tapi tidak tega mendekat,” ungkap Endri saat ditemui di rumah korban, Jumat (10/10/2014) pagi.

Menurut informasi dari warga sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata dia, sempat ada sejumlah pelajar berseragam abu-abu putih yang menggunakan motor dengan kencang.

Advertisement

Sedangkan ibu korban, Ngadinem mengaku kaget atas peristiwa yang menimpa anaknya. Ia diberitahu warga atas kondisi anaknya pada Kamis (9/10/2014) siang. Korban yang sudah tak sadarkan diri kemudian langsung dibawa ke RSUD Murangan, Sleman dan dilanjutkan ke RS Bethesda.

Ia meyakinkan dalam keseharian Rizal tidak pernah berbuat nakal. Bahkan setiap berangkat ke sekolah biasanya membonceng temannya yang masig bertetangga. Tapi saat Kamis (9/10) kemarin Rizal membawa motor sendiri lantaran tengah mengikuti ujian tengah semester sehingga pulang lebih awal. Penganiayaan itu menimpa anaknya saat akan perjalanan pulang.

“Saya berharap pelakunya [penganiayaan] ini bisa terungkap. Saat ini [kemarin] masih belum sadar,” ucap dia.

Advertisement

Sikap Rizal yang pendiam juga diamini oleh Neneknya, Sabirah. Ia tidak percaya jika cucunya ikut-ikutan tawuran. Karena itu ia yakin Rizal menjadi korban salah sasaran. Jumat (10/10/2014) pagi kemarin,

Sabirah tampak mencuci baju batik warna coklat dan celana abu-abu yang tak lain adalah seragam cucunya. “Anaknya alim ora tau neko-neko [anaknya pendiam tidak pernah aneh-aneh],” ujarnya.

Terpisah Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin mengatakan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. “Belum ada kesimpulan, masik dalam penyelidikan,” ungkap Ihsan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif