SOLOPOS.COM - Ilustrasi air sumur (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL- Kekeringan yang dialami warga di Bantul semakin parah dan meluas. Warga harus berjalan kaki hingga tiga kilo meter untuk mendapatkan air bersih.

Kekeringan tidak hanya melanda Kecamatan Imogiri, Pandak, Piyungan dan Dlingo yang memang rutin terjadi kekeringan parah setiap tahunnya.

Promosi Tragedi Simon dan Asa Shin Tae-yong di Piala Asia 2023

Kekeringan kini melanda Kecamatan Kasihan terutama yang berbatasan dengan wilayah Gamping, Sleman.

Dusun Donotirto Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan merupakan salah satu wilayah yang mengalami kekeringan parah. Udi Utomo, 63, warga RT 8 Dusun Donotirto ditemui Senin (3/11/2014) mengungkapkan, sejak dua bulan terakhir ia harus berjalan kaki sejauh tiga kilo meter untuk mendapatkan air bersih di Dusun Kanigoro yang masuk Kecamatan Gamping, Sleman.

“Di sini sumur-sumur sudah tidak ada air. Satu-satunya sumur yang masih ada air dan paling dekat ya di Gamping itu,” ungkap Udi.

Bagi warga yang memiliki kendaraan, biasanya mengangkut air menggunakan sepeda motor. Menurut Udi, sedikitnya terdapat 55 kepala keluarga di RT 8 yang terdampak krisis air.

Data yang dihimpun Harianjogja.com, tercatat empat RT di dusun ini yang diilanda kekeringan. Yaitu RT 8, 9, 7 dan RT 5. Senin (3/11/2014) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyalurkan lima tangki air ke wilayah ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya