SOLOPOS.COM - Dua orang warga sedang mengambil air dari bak penampungan hasil pengangkatan air dari sumber Cluwakan. Meski sudah air sudah bisa diangkat namun warga belum bisa menikmati karena air belum bisa mengalir ke rumah warga, Minggu (28/8/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Kekeringan Gunungkidul masih jadi persoalan serius.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Persoalan air bersih masih menjadi butuh perhatian serius. Pasalnya persoalan ini terus terulang setiap tahun, padahal dari sisi potensi Gunungkidul memiliki sumber air bawah tanah yang melimpah.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul memiliki tujuh potensi sumber air bawah tanah, meliputi Baron, Bribin, Grubug, Ngobaran, Seropan, Sumurup dan Toto. Namun, dari jumlah itu, baru beberapa sungai yang bisa dimanfaatkan, seperti Baron, Bribin dan Seropan.

“Saya yakin kalau sumber-sumber itu bisa dimanfaatkann maka Gunungkidul bukan lagi jadi daerah langganan kekeringan,” kata Sekretaris DPD PAN Gunungkidul Anwarudin kepada wartawan, Jumat (2/9/2016).

Sayangnya, sambung dia, potensi tersebut urung tergarap dengan baik sehingga masalah kekeringan menjadi persoalan yang belum terpecahkan sampai sekarang. Sebagai buktinya, banyak wilayah yang mengalami krisis air bersih, terutama saat musim kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya