SOLOPOS.COM - ilustrasi (ist)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Program adopsi air bersih besutan Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Gunungkidul sudah berjalan seminggu di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus. Setidaknya  sudah 30 penampungan air  hujan (PAH) yang diisi.

Komandan KSR PMI Gunungkidul Agus Fitriyanto menuturkan warga yang menjadi sasaran benar-benar warga yang tidak  mampu membeli air bersih. Penentuan warga yang menjadi sasaran pun merupakan hasil musyawarah warga.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

“Dalam pelaksanaannya dibentuk koordinator dari desa dan diadakan forum dengan seluruh kepala dusun atau perwakilan untuk menentukan sasaran sehingga tepat,” ujar dia, Jumat (13/6/2014).

Setiap kendala yang dihadapi pun diselesaikan oleh masyarakat dengan duduk bersama. Masyarakat menentukan  mekanisme penyaluran air dengan menyasar beberapa dusun setiap hari meskipun hanya dua tangki setiap dusun.

“Tujuannya agar tidak ada konflik dengan pengusaha tangki dan tidak ada kecemburuan masyarakat lain,” ucap dia.

Selain memfasilitasi tangki dan solar untuk distribusi air bersih, KSR PMI Gunungkidul turut membagikan enam lembar  terpal dan 10 hygiene kit untuk warga tidak mampu.

“Hasil terjun di lapangan menunjukkan ada warga tidak mampu yang tidak memiliki tampungan air hujan,” imbuh dia.

Terpal yang disalurkan diharapkan bisa untuk membuat PAH sederhana. Warga pun tidak perlu lagi membeli air secara ecer karena begitu PAH dari terpal jadi, akan diisi dengan program adopsi air bersih. Warga juga tidak perlu meminta air dari tetangganya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya