SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kekeringan masih dirasakan sebagia warga Gunungkidul. Hampir dua minggu aliran air bersih macet.

Warga Desa Ngestirejo mengeluhkan susahnya mendapatkan pasokan air bersih. Salah satu warga Desa Ngestirejo, Fitriyana mengatakan sudah lebih dari dua minggu warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Biasanya ada air yang dialirkan melalui pipa PDAM. Namun, aliran tersebut turut tersendat selama dua minggu.

“Kami tidak tahu kenapa aliran air terhenti. Padahal, kami sangat membutuhkan air bersih untuk keperluan sehari-hari,” ujar dia, Rabu (15/10/2014).

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, warga pun membeli air dengan harga setiap tangki mencapai Rp100.000. Namun, begitu memesan air, warga tak lantas mendapatkan kiriman air.

Fitriyana mengaku air yang dia beli hingga kini belum dikirim. Padahal, seharusnya air itu digunakan untuk memasak, mencuci, dan mandi. Ketika persediaan air menjadi sedikit, penggunaan pun harus dihemat.

Warga lain, Sutri menambahkan di Desa Ngestirejo ada sebuah telaga yakni Telaga Tritis. Namun, ketika musim kemarau, telaga tersebut mengering dan hanya menyisakan genangan air yang keruh.

Air tersebut tidak bisa digunakan untuk keperluan memasak. Warga biasanya memanfaatkan air telaga tersebut untuk memandikan ternak atau mencuci pakaian.

“Dulu sebelum ada aliran PDAM, warga biasa mengambil air dari telaga untuk memasak. Tapi, sekarang tidak lagi,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya