SOLOPOS.COM - Direktur Pelaksana TiKi Jogja, Imam Soebekti saat memberikan bantuan air bersih kepada warga di Dusun Tegalweru, Tepus, Kecamatan Tepus, Sabtu (3/9/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Kekeringan Gunungkidul menjadi perhatian TiKi yang memberikan bantuan air bersih

Harianjogja.com, JOGJA – Memeringati Hari Jadi ke-46, TiKi Jogja memberikan bantuan air bersih kepada warga Dusun Tegalwaru, Desa Tepus, Kecamatan Tepus. Harapannya bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat, di mana setiap tahun mengalami krisis air, terutama saat musim kemarau.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Direktur Pelaksana TiKi Jogja, Imam Soebekti mengatakan, bantuan air bersih yang dilakukan pada Sabtu (3/9/2016) merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun perusahaan ke-46.

Dalam peringatan itu, TiKi mengambil tema berbagi bersama, oleh karenanya setiap perusahaan cabang diminta untuk melaksanakan kegiatan bakti sosial.

Menurut dia, masing-masing regional memiliki program yang berbeda. Namun khusus untuk wilayah Jogja, bantuan difokuskan untuk pemberian air bersih kepada warga di Tegaweru.

“Daerah lain ada yang melasanakan program santunan anak yatim dan lain sebagainya. Tapi di kita lebih ke bantuan air bersih,” kata Imam kepada wartawan, Sabtu.

Menurut dia, pemberian bantuan air bersih diharapkan bisa memberikan manfaat kepada warga. pasalnya bantuan ini sangat dibutuhkan, karena di wilayah Tegalweru merupakan daerah langganan kering saat kemarau.

“Kita salurkan bantuan sebanyak 15 tangki. Mudah-mudahan ini bermanfaat sehingga dana yang dialokasikan untuk membeli air bisa digunakan untuk kebutuhan yang lain,” ungkap Imam.

Bersambung halaman 2

Sementara itu, Ketua RW 02, Dusun Tegalweru, Tepus Suparno mengucapkan terim kasih atas bantuan air bersih yang diberikan Tiki. Ini lantaran, bantuan tersebut bisa mencukupi kebutuhan air bersih warga.

“Rencananya bantuan akan disebar ke bak-bak penampungan yang ada, sehingga warga bisa dapat air dengan merata,” ujarnya.

Parno mengakui, Dusun Tegalwaru masuk daerah yang mengalami krisis air saat kemarau. Dampaknya, warga sering membeli dari tangki pengangkut air dengan harga yang bervariasi mulai dari Rp100.000-120.000.

“Tergantung dari jaraknya. Kalau dipinggir jalan, satu tangkinya hanya Rp100.000, tapi kalau lokasinya jauh dari jalan raya biasanya ada tambahan biaya,” katanya.

Salah seorang warga Parlan mengatakan, di daerah Tegalweru sebenarnya ada sebuah sumber mata air yang diberinama Cluwakan. Hanya saja, sumber tersebut urung bisa dimanfaatkan karena jaraknya yang jauh sehingga air belum bisa masuk ke kampung.

“Sumber itu berada di tebing pantai selatan. Sebenarnya airnya juga sudah diangkat ke bak penampungan, namun berhubung jaraknya masih 4,5 km dari rumah warga, pompa yang digunakan tidak kuat sehingga air belum dimanfaatkan dengan baik,” ujar Parlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya