SOLOPOS.COM - Dua pengunjung Waduk Sermo, Kulonprogo, foto bersama sebelum menaiki perahu wisata. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Kekeringan Kulonprogo dirasakan saat musim hujan.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Cuaca ekstrem potensial akibatkan kekeringan di wilayah Kulonprogo. Hal ini diawali dengan menurunnya elevasi Waduk Sermi hingga 8,7 meter.

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

Pengaruh cuaca ekstrem yang melanda berbagai daerah diperkirakan tak akan memberi efek banyak bagi warga Kulonprogo. Meski tetap waspada, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo, Gusdi Hartono meyatakan bahwa ancaman bagi Kulonprogo saat ini baru sebatas kekeringan.

“Hujannya tidak sesuai perkiraan, jadi muncul tanda-tanda kekeringan seperti di Sermo,” ujarnya pada Jumat (29/1/2016).

Ia menyebutkan salah satu pertanda kekeringan air tersebut yakni menurunnya debit air di Waduk Sermo, Harowilis, Kokap, Kulonprogo. Kondisi ini berpotensi mengancam ketersediaan air bagi sistem irigasi sawah di daerah sekitarnya. Lebih lanjut, Gusdi menambahkan bahwa hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kehiduapan masyarakat luas di daerah-daerah lain.

Untuk jenis potensi bencana lainnya, menurutnya kemungkinan kecil akan terjadi di kawasan Kulonprogo. Hal ini disebabkan faktor topografi daerah Kulonprogo yang berbeda dari daerah Jogja lainnya. Pada tahun-tahun sebelumnya pun, Kulonprogo biasa terbebas dari pengaruh cuaca ekstrem yang marak terjadi seperti angina kencang.

Kepala Seksi Operasi dan Pengelolaan Data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jogja, Sutanta menyatakan jika saat ini elevasi di Waduk Sermo mencapai angka 127,9 meter. Pada kondisi normal, waduk ini mampu mencapai elevasi sampai 136,6 meter.

“Curah hujan masih kecil, belum bisa menaikkan elevasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa pengurangan elevasi dan debit air ini baru pertama kali terjadi sejak Waduk Sermo dibangun.

Lebih lanjut, Sutanta juga menguraikan bahwa dibutuhkan kenaikan elevasi hingga 9 meter untuk mencapai debit air normal di Waduk Sermo. Jika terus mengkhawatirkan maka tidak menutup kemungkinan jika air dari waduk ini hanya akan dimanfaatkan untuk kebutuhan air masyarakat yang dikelola oleh PDAM Kulonprogo.

Sebelumnya, Waduk Sermo juga dimanfaatkan sebagai sumber irigasi untuk sawah-sawah warga di beberapa daerah. Sutanta menyebutkan jika air yang mengalir dari Waduk Sermo ke sawah petani mencapai 300 liter per detik. Ia menambahkan bahwa sampai saat ini masih menyalurkan air untuk irigasi petani namun dengan aliran air yang rendah. Kini sumber irigasi jika diambil dari Jaringan Irigasi Kalibawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya