SOLOPOS.COM - Memanfaatkan Air PDAM

Kekeringan di Sleman menyebabkan pelanggan PDAM terkena dampak

Harianjogja.com, SLEMAN-Dampak musim kemarau tahun ini mengakibatkan turunnya debit air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sleman. Diperkirakan penurunannya mencapai 20% dari kondisi sebelumnya.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

“Penurunan debit sekitar 10 sampai 20 persen. Dari 280 liter per detik turun sekitar 30 liter per detik,” kata Direktur PDAM Sleman, Dwi Nurwata, Jumat (14/82015).

Musim kemarau yang diperkirakan berjalan lebih panjang karena dampak El Nino, membuat debit air sumur dalam berkurang. Padahal sebagian sumur dalam di Sleman menjadi andalan PDAM dalam memberikan layanan air bersih kepada pelanggan.

Sementara untuk kondisi sumber air seperti umbul, Dwi menilai kondisinya masih aman. Bahkan Dinas Sumber Daya Air Energi dan Mineral (SDAEM) mencatat ada peningkatan debit untuk Umbul Lanang dan Umbul Wadon di Kecamatan Cangkringan.

Akibat penurunan debit sekitar 20% itu, layanan air bersih untuk 3.400 sambungan terganggu. “3.400 sambungan setara 15.000 jiwa pengguna PDAM. Tersebar di Ngemplak, Prambanan, Gamping, sebagian Ngaglik, dan Minggir,” kata dia.

Di Prambanan terutama daerah krisis air seperti Desa Wukirharjo, masyarakat setempat mulai memanfaatkan sumber air yang ada. Umbul Klumprit, yang menjadi andalan warga saat musim kemarau, banyak didatangi dan diambil airnya untuk kebutuhan sehari-hari. Namun saat ini pun kondisi air di umbul tersebut juga semakin surut.

Terkait musim kemarau dan masalah menurunnya debit air, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman Sunartono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi tanggung jawab masyarakat. Tidak hanya PDAM maupun Pemkab selaku penyelenggara pemerintahan di tingkat daerah.

Menurutnya, penggundulan hutan yang menyebabkan berkurangnya air harus harus ditekan. “Hutan jangan digunduli. Air yang turun dari atas bisa ditangkap dengan memperbanyak sumur resapan dan biofori,” jelasnya.

Selain itu adanya semenisasi atau aspalisasi jalan desa sebenarnya juga perlu diminimalisir. Karena dengan program-program tersebut dapat menghambat air masuk ke tanah.  Bernadheta Dian Saraswati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya