SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelajar SMA. (Freepik)

Solopos.com, KULONPROGO — Sekolah yang mengalami kekurangan murid pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023 tidak hanya dialami jenjang SD maupun SMP. Namun, juga dialami sekolah jenjang SMA/SMK.

Salah satunya di SMA Negeri 1 Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah negeri ini tidak hanya kekurangan murid pada tahun ini saja, tetapi pada tahun-tahun sebelumnya juga mengalami hal serupa.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Padahal pihak sekolah telah berupaya dengan beragam program, salah satunya dengan memberikan seragam gratis kepada peserta didik baru. Uang dari program seragam gratis itu menggunakan uang patungan para guru.

Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan SMAN 1 Samigaluh, Ahmadi, mengatakan bahwa jalur zonasi reguler yang sedang dibuka diprediksi tidak akan menarik banyak pendaftar. Hal itu didasarkan pada pengalaman saat PPDB tahun-tahun yang lalu.

“Terkait dengan jalan pendaftaran penerimaan peserta didik baru [PPDB] di SMAN 1 Samigaluh kami buka semua. Kendati begitu, setiap tahun kami selalu kekurangan pendaftar. Bahkan jalur prestasi pun tidak ada yang mendaftar. Kami sendiri sudah mengupayakan untuk menarik PDB dengan seragam gratis hasil para guru patungan,” kata Ahmadi, Rabu (21/6/2023).

Ahmadi menambahkan kuota yang disediakan di SMAN 1 Samigaluh mencapai 90 kursi yang dibagi menjadi tiga kelas. Namun, sampai saat ini hanya terdapat dua kelas menyusul kurangnya murid dari tahun ke tahun.

“Paling tidak pendaftar di sekolah ini akan mencapai di kisaran angka 50 orang untuk mengisi dua kelas. Padahal semestinya ada tiga kelas yang harus diisi dengan total 96 kursi yang ada. Karena kurang akhirnya kami buat dua kelas untuk dua jurusan IPA dan IPS,” katanya.

Dia menerangkan terdapat 49 murid yang naik ke kelas XI dan 45 murid naik ke kelas XII. Sementara jumlah murid yang lulus tahun 2023 ada 42 orang.

Sedangkan jumlah calon murid yang mendaftar PPDB 2023 sampai saat ini baru terdapat 19 pendaftar.

“Sebanyak 19 orang yang daftar itu dari jalur reguler. Jalur lain tidak ada pendaftarnya. Karena itu kami selalu tidak dapat memenuhi kuota murid. Setiap tahun begitu. Permasalahannya banyak,” katanya.

Di Kapanewon Samigaluh murid SMP tersebar di tiga sekolah menengah yaitu SMAN 1 Samigauh, SMKN 1 Samigaluh, dan SMK Kuncup. Kata Ahmadi, banyak lulusan SMP yang memilih melanjutkan ke SMK.

“Lulusan SMP lebih memilih sekolah kejuruan. Sekarang, di SMAN 1 Samigaluh saja 80 persen tidak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Mereka memilih untuk langsung bekerja,” ucapnya.

Peminat SMAN 1 Samigaluh pun tidak jauh dari kawasan sekitar, terdapat juga murid yang berasal dari kabupaten tetangga yaitu Purworejo dan Magelang, Jawa Tengah. Perbandingannya 90% dari Samigaluh, Kulonprogo dan 10% dari Purworejo serta Magelang.

Para guru harus patungan untuk menyediakan seragam gratis bagi murid SMAN 1 Samigaluh. Ada dua jenis seragam yang diberikan, yakni seragam putih abu-abu dan batik.

Selain itu, terdapat juga kelas tambahan untuk keterampilan yaitu tata boga dan mengelas. Promosi pun dilakukan sampai Purworejo dan Magelang.

“Lulusan SMP yang memang punya prestasi dan daya dukung [ekonomi] tinggi juga lebih memilih SMA di daerah kota,” ujar dia.

Hal serupa juga terjadi di SMKN 1 Samigaluh. Di sekolah kejuruan tersebut, PPDB hanya melalui zona regular menyusul tidak adanya pendaftar di jalur lain yang dibuka.

Guru Bimbingan dan Konseling SMKN 1 Samigaluh, Nisa Multisari mengatakan bahwa kuota murid mengacu pada PPDB 2022 tidak terpenuhi. Sedangkan PPDB 2023, Nisa berharap daya tampung 180 kursi dapat terpenuhi.

“Di sini ada tiga jurusan. Kuota jurusan pemasaran atau bisnis digital ada 36 murid, lalu teknik instalasi tenaga listrik ada 72 murid dibagi dua kelas, terkakhir akuntansi 72 murid juga dibagi dua kelas,” kata Nisa.

Murid di SMKN 1 Samigaluh nyaris 50% berasal dari Kabupaten Purworejo dan Magelang. Sisanya berasal dari Kulonprogo utamanya Kapanewon Samigaluh.

“Sampai saat ini sudah ada 122 pendaftar di SMKN 1 Samigaluh. Zona reguler kami bukan sampai Jumat 23 Juni 2023. Harapan kami bisa terpenuhi 180 kursi,” katanya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Demi Jaring Murid, Guru SMA Negeri di Kulonprogo Ini Patungan untuk Beri Seragam Gratis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya