Jogja
Rabu, 23 Agustus 2017 - 12:55 WIB

KELANGKAAN ELPIJI : Gas 3 Kg Lagi-Lagi Sulit Diakses

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang kelontong di kawasan Timoho sedang melakukan pengecekan stok gas LPG di tokonya, Kamis (6/7/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Kelangkaan elpiji terjadi di Sleman Timur

Harianjogja.com, SLEMAN — Masyarakat Sleman Timur kesulitan mendapatkan gas isi 3kg atau gas melon. Adapun pemerintah menjamin ketersediaan stok gas aman.

Advertisement

Di Bokoharjo, Prambanan, beberapa pengecer gas 3kg mengakui kekosongan stok gas elpiji tersebut terjadi dalam sepekan terakhir. Pihaknya masih menunggu stok dari pangkalan.

“Masih nunggu pasokan dari agen. Sudah banyak yang nyari, tapi stoknya kosong,” kata salah satu pengecer gas 3kg di Bokoharjo, Sulistiyono, Selasa (22/8/2017).

Menurutnya, harga jual gas 3kg itu masih sama dan tidak mengalami kenaikan. Harga gas bersubsidi itu dijual antara Rp18.000 hingga Rp19.000 per tabung.

Advertisement

“Kalau harga enggak naik. Cuma stoknya yang masih kosong. Mudah-mudahan tidak lama,” katanya.

Selain di wilayah Prambanan, kekosongan stok gas bersubsidi tersebut dirasakan oleh sebagian warga di wilayah Berbah dan Ngemplak. Beberapa warga di Godean dan Gamping juga merasakan hal sama.

“Dari kemarin saya sudah muter-muter, belum dapat gas juga. Banyak pengecer yang stoknya kosong,” kata Pariyadi, warga Selomartani, Kalasan.

Advertisement

Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman Tri Endah Yitnani mengatakan, ketersediaan gas 3kg dinilai aman. Distribusi gas dilakukan oleh 17 agen dan 1.638 pangkalan yang tersebar di wilayah Sleman.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif