SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Kelangkaan elpiji yang terjadi diduga lantaran pangkalan menjual produk tersebut ke pengepul dan pengecer, bukan konsumen langsung.

Harianjogja.com, BANTUL– Pemkab Bantul mengeluarkan ancaman terhadap 750 pangkalan di wilayah ini yang banyak menjual gas elpiji bersubsidi ke pengepul dan pengecer. Praktik bisnis pangkalan elpiji selama ini ditengarai melanggar peraturan menteri energi dan sumberdaya mineral (ESDM).

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi ( Disperindagkop) Kabupaten Bantul Sulistyanta mengatakan, pangkalan gas ukuran 3 Kg alias gas melon selama ini lebih banyak menjual barang bersubsidi itu ke pengecer dan pengepul, termasuk yang berasal dari luar wilayah pangkalan.

Sementara konsumen pengguna gas tidak kebagian dan kesulitan mencari barang tersebut. Tidak hanya itu, distribusi gas juga tidak merata. Di suatu daerah pasokan gas tersedia, sementara di daerah lainnya kekurangan pasokan. Kondisi ini mengakibatkan harga gas tidak terkendali di pasaran. Padahal praktik bisnis semacam itu menurut dia bertentangan dengan peraturan menteri ESDM tentang distribusi gas bersubsidi.

“Peraturan menteri jelas mengatur, pangkalan harus memprioritaskan penjualan gas ke konsumen pengguna atau rumah tangga bukan pengecer atau pengepul,” tegas Sulistyanta Senin (12/1/2015).

Atas kondisi itu, mulai Senin lembaganya melayangkan surat ke pemilik pangkalan melalui agen elpiji, yang isinya mewajibkan pangkalan memprioritaskan penjualan gas ke konsumen bukan pengecer atau pengepul. Agen elpiji dan Pemkab Bantul menurutnya akan mengawasi pangkalan agar menaati instruksi tersebut.

“Kami akan melakukan inspeksi mendadak, dan agen juga diminta mengawasi pangkalan,” ujarnya.

Bila instruksi itu dilanggar, pangkalan terancam sejumlah sanksi. Mulai dari pengurangan pasokan gas dari agen maupun pemutusan hubungan usaha. Sulistyanta menambahkan, lembaganya juga telah berkoordinasi dengan agen elpiji terkait usulan Pemkab Bantul menambah kuota gas melon sebesar 25% dari jumlah saat ini. Kabupaten Bantul saat ini menerima rata-rata 22.000 tabung gas setiap harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya