Jogja
Minggu, 15 Desember 2013 - 08:35 WIB

Kelas Internasional Tetap Dipertahankan

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN-Sejumlah perguruan tinggi tetap mempertahankan kelas unggulan meski sekolah bertaraf internasional (SBI) dihapus. Alasannya, hal itu untuk mencetak guru berkualitas.

Kepala Kantor Urusan Internasional dan Kemitraan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Satoto Endar Nayono mengatakan, keberadaan kelas-kelas unggulan tidak ikut dihilangkan meski SBI dihapus. Hal itu menjadi alasan program kelas internasional di perguruan tinggi termasuk UNY masih dijalankan.

Advertisement

“Kelas internasional ini tetap dijalankan supaya mampu mencetak tenaga guru yang super,” katanya di sela-sela acara Lokakarya Re-Design Kelas Internasional di FMIPA UNY, Jumat (13/12/2013)

Dengan begitu, sambung Satoto,  keberadaan kampus akan disegani baik di tingkat nasional, regional, bahkan internasional. Menurut dia, selama ini SBI identik dengan proses pembelajaran menggunakan pengantar bahasa Inggris. “Maka, selama menjalani pendidikan, materi pelajaran bahasa Inggris lebih difokuskan,” ujarnya.

Sebagai kelas unggulan, program yang dilaksanakan seperti perbaikan kurikulum sesuai standar internasional, penguatan kerja sama internasional di tingkat program studi dan penyediaan dosen tamu dari luar negeri. “Dosen tamu diundang untuk meningkatkan kualitas perkuliahan dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing yang bisa memengaruhi kepercayaan diri mahasiswa,” jelas Satoto.

Advertisement

Di sisi lain, terang Satoto, untuk mengarah ke universitas berkelas internasional, yang dapat dijadikan rujukan adalah rangking universitas, seperti yang Times Higher Education Supplement, Asiaweek, dan lain-lain. Ranking tersebut mendasari dari kegiatan masing-masing universitas.

Hanya, ranking bukan jaminan suatu perguruan tinggi banyak diminati. Seperti di negara-negara Eropa Perancis, Belanda, Jerman. Meski rangkin mereka jelek-jelek, tapi reputasinya bagus. “Mereka bertujuan tidak mengejar ranking tapi ingin reputasinya bagus,” ujarnya.

Satoto memaparkan, strategi untuk menuju universitas berkelas internasional dapat dilakukan dengan cara internasionalisasi  kurikulum, pertukaran mahasiswa dengan universitas luar negeri, meningkatkan kapasitas dan pertukaran dosen, meningkatkan teknologi informasi, kolaborasi dengan institusi eksternal, dan menyesuaikan dengan perkembangan internasional.

Advertisement

“Sedangkan yang dapat memberikan karakter pada universitas berkelas internasional antara lain kualitas pengajar yang baik, reputasi penelitian, lulusan yang terampil, pemanfaatan sumberdaya yang tepat dan memanfaatkan aliansi dan jaringan,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif