SOLOPOS.COM - Salah satu kegiatan dalam Kemah Ilmiah TIK 2017 di Kebun Binatang Gembira Loka yang digelar sejak Selasa (23/5/2017) hingga Rabu (24/5/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) DIY menggelar Kemah Ilmiah TIK 2017 di Kebun Binatang Gembira Loka

 
Harianjogja.com, JOGJA – Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) DIY menggelar Kemah Ilmiah TIK 2017 di Kebun Binatang Gembira Loka sejak Selasa (23/5/2017) hingga Rabu (24/5/2017). Kegiatan yang diikuti ratusan pelajar dan guru se-DIY ini mengambil tema Cinta Alam, Berteknologi dan Berprestasi.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

BTKP DIY telah menggelar tujuh kegiatan yang digelar dalam Kemah Ilmiah TIK 2017 tersebut. Riciannya, lomba eksplorasi pendidikan berbasis TIK untuk jenjang SD, jenjang SMP, SMA dan jejang SMK. Selain itu ada lomba pengembangan media presentasi jenjang SLB dan lomba pengembangan media pembelajaran bagi guru. Serta kegiatan lokakarya pendidikan.

Pada jenjang SD, setiap kelompok dua siswa akan melakukan outbond yang harus melewati lima pos di Gembira Loka. Setiap pos harus menjawab kuis dengan tema yang berbeda namun muaranya pada teknologi informasi dan komunikasi. Dalam proses ini butuh kerjasama dan kekompakan untuk menjawab.

Adapun kategori SMP, peserta mengeksplorasi isi Gembira Loka kemudian membuat presentasi. Kemudian jenjang SMA/SMK membuat laporan ilmiah dengan proses video shooting hingga editing.

Pada kategori SLB lebih bersifat individual. Para peserta diminta membuat presentasi dari berbagai piranti lunak yang sudah disediakan panitia. Adapun total jumlah peserta adalah 300 orang, terdiri atas jenjang SD 68 siswa, SMP tercatat 50 siswa, SMA ada 50, SMK juga 50 siswa, sedangkan SLB diikuti 32 siswa dan ada 50 orang guru yang turut dalam kompetisi tersebut.

“Kami ingin menyelaraskan antara alam dengan teknologi, kemudian berprestasi,” ungkap Ketua Panitian Kemah Ilmiah TIK 2017 Wihardianto Setia Nugroho saat ditemui Harianjogja.com di Gembiro Loka, Rabu (24/5/2017).

Ia menambahkan, untuk kegiatan lomba tingkat SD dan SMP telah diselesaikan pada hari pertama Selasa (23/3/2017). Kemudian kategori SMA/SMK dan guru dilaksanakan selama dua hari, Selasa (23/5/2017) dan Rabu (24/5/2017), untuk SLB hanya sehari pada Rabu (24/5/2017).

“Kalau untuk Kategori SMA, SMK dan guru, mereka harus mempresentasikan karya TIK-nya di hadapan dewan juri,” ungkapnya.

Menurutnya, hasil karya mereka rata-rata sudah membanggakan. SMA, misalnya, telah mampu menampilkan ide reportase ilmiah sekaligus menggambarkan melalui audio dan visual.

Khusus untuk SMK, karena dinilai memiliki kemampuan khusus di bidang TIK, mereka harus membuat reportase yang lebih mendalam atau sejenis dokumenter. “Mereka karyanya bagus-bagus,” ujarnya.

Tak terkecuali SLB, dengan keterbatasannya, mampu membuat materi presentasi yang bahannya telah disediakan panitia. Khusus untuk kategori ini, pihaknya berusaha meminimalisasi kendala utamanya dalam komunikasi. “Mereka [peserta SLB], mengedit dan membuatnya sendiri,” imbuh dia.

Kepala BTKP DIY Isti Triasih menyatakan, Kemah Ilmiah TIK yang dilaksanakan secara outdoor memberikan apresiasi terhadap pengembangan pemanfaatan TIK untuk pendidikan oleh para guru dan peserta didik. Kegiatan itu diharapkan menjadi arena mengaktualisasikan diri.

Penggunaan tema berkaitan dengan alam, tak lain karena seberapapun kemajuan teknologi saat ini, semua diharapkan selaras dengan alam. “Jangan sampai kemajuan teknologi justri berperan dalam kerusakan alam serta kepunahan flora dan fauna. Calon pemimpin masa depan juga harus mengikuti perkembangan teknologi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya