Jogja
Selasa, 25 Juli 2017 - 20:55 WIB

Kemanan Jadi Ancaman Utama Pengendara Sepeda di Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ruang tunggu sepeda (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Masalah utama yang mungkin membuat orang-orang di Jogja enggan bersepeda adalah faktor kemananan

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Jogja Golkari Made Yulianto menyatakan masalah utama yang mungkin membuat orang-orang di Jogja enggan bersepeda adalah faktor kemananan.

Baca juga: Jogja Sebagai Kota Sepeda Hanya Kenangan

Advertisement

Baca juga: Jogja Sebagai Kota Sepeda Hanya Kenangan

Ia mengakui pihaknya belum mampu untuk menjamin keselamatan pesepeda karena jalur yang disediakan masih bercampur dengan kendaraan bermotor.

Tapi ia menyampaikan untuk membuat jalur khusus sepeda yang terpisah dengan kendaraan bermotor juga terlalu sulit diwujudkan mengingat terbatasnya ruang yang ada di Kota Jogja.

Advertisement

Dalam kesempatan itu ia juga berharap SMP-SMP yang ada di Kota Jogja bisa menghimbau siswanya untuk menggunakan sepeda karena sudah pasti belum memiliki SIM. Tapi sekolah, sebutnya, wajib menyediakan tempat parkir dan fasilitas yang nyaman sebelum mengeluarkan himbauan tersebut.

Golkari Made Yulianto menyatakan jika orang-orang mulai menggunakan sepeda untuk beraktifitas maka kendaraan bermotor akan berkurang secara otomatis.

“Sepeda juga pas dalam menjawab isu lingkungan dan kesehatan,” katanya, Senin (25/7/2017).

Advertisement

Sementara itu, Kepala Subbidang Pertanahan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Jogja Cesaria Eka membenarkan ada program yang bernama Eco District.

Pemanfaatan sepeda, ucapnya, merupakan salah satu upaya untuk membuat lingkungan yang lebih baik seperti yang terkonsep dalam eco distrik.

“Desainnya sudah disetujui oleh Pemerintah Pusat tapi untuk realisasi masih menunggu keputusan lebih lanjut. Sekarang kami harus memenuhi semua dokumen perancanaan. Jalur sepeda akan dibuat di daerah selatan. Tapi tidak semua wilayah dipakai. Misal yang masuk adalah Kotagede dan Umbulharjo, hanya beberapa tempat yang dilewati. Hanya beririsan,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif