SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakersostrans) Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha menjelaskan penyaluran air bersih di Gunungkidul saat ini difokuskan di daerah-daerah pesisir.

Ia menjelaskan penyaluran air bersih ke warga sudah dilakukan. Malahan, dropping dilakukan sehari, sebelum pemerintah menetapkan peyaluran secara resmi, Rabu (2/7/2014).

Promosi Yos Sudarso Gugur di Laut Aru, Misi Gagal yang Memicu Ketegangan AU dan AL

“Kami sudah salurkan, dan harapannya mampu meringankan beban warga. Terutama, berkaitan dengan ketersediaan air bersih,” katanya, Selasa (1/7/2014).

Dia menjelaskan, penyaluran air bersih di Gunungkidul saat ini difokuskan di daerah-daerah pesisir seperti Kecamatan Girisubo, Rongkop, Panggang.

Berdasarkan data dari Dinsosnakertran Gunungkidul, kecuali Karangmojo, hampir seluruh kecamatan di Gunungkidul berpotensi mengalami kekeringan tiap tahunnya. Meski tidak menentu, namun diperkirakan ada 77 desa yang  rawan kekeringan. Adapun anggaran yang disediakan mencapai Rp821 juta.

“Tidak menutup kemungkinan anggaran tersebut bisa bertambah. Kalau kurang, kami siap menambahnya. Karena, paling penting warga bisa mendapatkan manfaat dari bantuan tersebut,” ungkapnya.

Sebagai gambaran, pada 2013 lalu, pemkab menyalurkan air bersih ke delapan kecamatan. Rinciannya, tersebar 26 desa, yang tersebar di 165 dusun. Adapun, jumlah rumah tangga yang mendapatkan bantuan air bersih tersebut mencapai 21.450 kepala keluarga.

“Fokus bantuan yang kami berikan untuk wilayah kecamatan yang tak memiliki truk tangki air,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya