SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Foto ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, SLEMAN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mengaku siap mengantisipasi kekurangan air di musim kemarau ini.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Kepala BPBD Sleman, Juli Setiono Dwi Wasito memprediksi kekurangan air bersih tahun ini tidak akan separah 2012 mengingat kemarau basah yang terjadi. Meski demikian, persiapan tetap dilakukan.

“Kami telah menyiapkan sedikitnya 100 tangki,” kata Juli, Kamis (15/18/2013).

Pihaknya mengaku siap membantu warga yang memang benar-benar mengalami krisis air bersih. Sejauh ini belum ada permintaan untuk melakukan dropping air ke suatu wilayah meskipun air bersih sudah ada.

Wilayah yang kemungkinan membutuhkan dropping seperti wilayah Kecamatan Prambanan. Daerah ini setiap kemarau membutuhkan puluhan tangki air.

Bukan hanya Kecamatan Prambanan, biasanya warga yang tinggal di hunian tetap (huntap) korban erupsi Merapi juga memerlukan suplai air bersih. Sebab ada beberapa huntap yang kekurangan air bersih karena mengambil dari Umbul Wadon yang debitnya mulai berkurang.

Warga huntap yang mulai mengalami kekeringan yaitu di Dusun Batur dan Pagerjurang, Desa Kepuharjo, serta Huntap Gondang I dan II di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan. Ke empat huntap ini mendapat saluran air dari Umbul Wadon di hulu Sungai Kuning.

“Namun, karena intensitas hujan yang berkurang seminggu terakhir ini debit air Umbul Wadon menurun drastis hingga 50%. Makanya mereka mulai kekurangan air bersih, namun untuk kebutuhan sehari-hari masih bisa dipenuhi,” kata Juli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya