Jogja
Selasa, 26 Juni 2012 - 10:17 WIB

Kemarau, Harga Gula Aren di Menoreh Meroket

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Memasuki musim kemarau, produksi nira pohon aren di Pegunungan Menoreh mulai berkurang.

Advertisement

Kondisi ini berakibat turunnya produksi gula aren para perajin di wilayah Dusun Nglinggo Desa Pagerharjo Samigaluh. Akibatnya, harga gula aren naik.

Sarlan, penyadap nira aren di wilayah itu mengatakan sudah tiga minggu terakhir nira yang dihasilkan pohon aren berkurang. Jika satu pohon bisanya bisa menghasilkan tiga bumbung (pipa bambu berukuran betis orang dewasa), maka saat ini hanya bisa menghasilkan satu bumbung.

“Kondisi ini sudah bisa terjadi saat masuk musim kemarau,” ungkapnya, Senin (25/6).

Advertisement

Satu bumbung nira, kemudian dimasak hingga menghasilkan enam hingga tujuh tangkep gula aren. Produksi gula aren masih dilakukan secara tradisional termasuk mencetaknya degan batok kelapa, menghasilkan sebuat lingkaran pipih. Satu tangkep terdiri dua lingkaran pipih tersebut.

Karena produksi turun, harga gula aren naik menjadi Rp3.000 per tangkep, dari sebelumnya Rp2.500 per tangkep. Gula aren produksinya kemudian dijual di Pasar Plono Samigaluh.

Warga Nglinggo lainnya, Saeko mengungkapkan selain karena produksi turun, saat ini kebutuhan masyarakat akan gula aren meningkat. Hal ini karena menjelang puasa banyak warga di wilayah itu yang memiliki hajat, seperti pernikahan sehingga memasak dalam jumlah banyak.

Advertisement

Selain itu menjelang puasa, hampir semua kampung mengadakan nyadran dan membuat berbagai masakan. “Jadi mereka membutuhkan gula lebih banyak dari biasanya,” ungkap dia.

Harga yang tinggi ini, menurutnya akan terjadi hingga lebaran mendatang. Selain kebutuhan yang meningkat, produksi malah semakin berkurang seiring memasuki pertengahan musim kemarau.

Advertisement
Kata Kunci : Gula Aren Harga MENOREH
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif