SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Musim kemarau yang mulai menghantui Kulonprogo menimbulkan kendala tersendiri bagi petani penggarap di Cumetuk, Kedungsari, Pengasih. Mereka mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyiram tunas jagung yang baru ditanam.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Ditemui Minggu (5/8), Paijan,39, salah seorang petani penggarap asal Dusun kedungsogo, Kedungsari mengungkapkan, ia merupakan petani penggarap di lahan seluas 1300 meter persegi. Setelah panen padi, sejak dua pekan lalu ia sudah menanam palawija jenis jagung.

Selama dua pekan itu, tanaman jagungnya mulai tumbuh tunas tapi terancam mati kekeringan karena kekurangan air.

“Di masa-masa ini terancam mati karena butuh air untuk disiram tiap hari,” ujarnya.

Ia mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa mesin pompa air untuk menyedot air dari sumur bor yang berada tidak jauh dari sawahnya. Dalam sehari minimal ia harus membeli empat liter bensin sebagai bahan bakar mesin pompa.

“Terus terang kalau tiap hari harus empat liter, lama-lama saya tidak kuat karena harus mengeluarkan biaya untuk pupuk kimia, juga pupuk kandang,” ujarnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya