Jogja
Minggu, 5 Agustus 2012 - 17:30 WIB

Kemarau, Petani Jagung Pengasih Butuh Biaya Ekstra

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KULONPROGO—Musim kemarau yang mulai menghantui Kulonprogo menimbulkan kendala tersendiri bagi petani penggarap di Cumetuk, Kedungsari, Pengasih. Mereka mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyiram tunas jagung yang baru ditanam.

Advertisement

Ditemui Minggu (5/8), Paijan,39, salah seorang petani penggarap asal Dusun kedungsogo, Kedungsari mengungkapkan, ia merupakan petani penggarap di lahan seluas 1300 meter persegi. Setelah panen padi, sejak dua pekan lalu ia sudah menanam palawija jenis jagung.

Selama dua pekan itu, tanaman jagungnya mulai tumbuh tunas tapi terancam mati kekeringan karena kekurangan air.

“Di masa-masa ini terancam mati karena butuh air untuk disiram tiap hari,” ujarnya.

Advertisement

Ia mengaku harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa mesin pompa air untuk menyedot air dari sumur bor yang berada tidak jauh dari sawahnya. Dalam sehari minimal ia harus membeli empat liter bensin sebagai bahan bakar mesin pompa.

“Terus terang kalau tiap hari harus empat liter, lama-lama saya tidak kuat karena harus mengeluarkan biaya untuk pupuk kimia, juga pupuk kandang,” ujarnya.(ali)

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif