SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Angka kematian ibu di Gunungkidul menunjukkan tren menurun. Penurunan ini disambut baik oleh Dinas Kesehatan Gunungkidul.

Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Agus Prihastoro mengatakan, penurunan angka kematian ibu merupakan kabar yang menggembirakan. Pasalnya, angka kematian ibu merupakan salah satu indikator derajat kesehatan.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Ia menambahkan, dari 2009 hingga 2011, angka kematian ibu di Gunungkidul sempat menunjukkan tren naik. Pada 2011, ada 14 kasus kematian ibu. Menurutnya, hal tersebut dipicu belum lengkapnya fasilitas kesehatan yang dimiliki.

Saat itu, Gunungkidul belum memiliki dokter anestesi sehingga jika ada keadaan darurat, misalnya perdarahan harus dilarikan ke Rumah Sakit di Jogja atau daerah lain yang sudah memiliki fasilitas lengkap.

“Namun, pada 2012, Gunungkidul sudah memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Angka kematian ibu pun kembali menurun,” ujar dia kepada Harian Jogja di Dinas Kesehatan, Jumat (5/9/2014).

Agus menuturkan, penurunan tersebut didukung beberapa faktor. Antara  lain, kesadaran masyarakat akan kesehatan ibu hamil yang semakin meningkat, penyuluhan mengenai kesehatan ibu dan anak, pemeriksaan kehamilan terpadu, serta meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya