SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menggendong salah seorang anak terlantar yang ditampung di Pondok Pesantren Metal Muslimin Al Hidayah, Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (5/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Moch Asim)

Kemiskinan Gunungkidul tidak hanya dirasakan warga dewasa, tetapi juga balita.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Ribuan balita di Gunungkidul dikategorikan terlantar lantaran hidup dalam kemiskinan. Anak-anak itu butuh sentuhan pemerintah.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Dinas Sosial Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul melansir, potensi balita terlantar di Gunungkidul mencapai 3.000 anak.

(Baca Juga : KEMISKINAN GUNUNGKIDUL : Masyarakat Prasejahtera Tunggu Pencairan Bantuan Pemerintah)

“Anak-anak terlantar itu tidak hanya yang yatim piatu, ada juga yang cuma yatim atau piatu tapi keluarganya miskin,” ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul Dwi Warna, Rabu (12/10/2016).

Ribuan balita tersebut kata Dwi tidak mendapat pasokan gizi dan kebutuhan hidup layak. Anak-anak malang itu tersebar di 18 kecamatan di Gunungkidul. Pemerintah kata dia telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menuntaskan balita terlantar di Gunungkidul. Antara lain dengan bantuan anggaran, program kemitraan dengan lembaga masyarakat serta pemberdayaan keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya