Jogja
Rabu, 16 Agustus 2017 - 20:18 WIB

KEMISKINAN SLEMAN : Didata, Banyak Warga Ngaku Miskin

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan RTLH (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Kemiskinan Sleman, pemutakhiran data keluarga miskin digelar selama Agustus

Harianjogja.com, SLEMAN — Dinas Sosial (Dinsos) melakukan pemutakhiran data keluarga miskin (Gakin) selama Agustus ini. Langkah ini dilakukan untuk memaksimalkan program pengentasan kemiskinan,  Pemutakhiran tersebut dilakukan agar tak ada lagi program yang salah sasaran.

Advertisement

Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Dinsos Sleman Sigit Indarto mengakui banyak aduan yang diterima Dinsos soal status warga miskin. Ada yang mengaku-ngaku miskin, tapi setelah dicek tidak masuk kategori miskin.

“Kami berharap MPM ini hasilnya benar-benar bisa menjadi data terpadu dan dilaporkan ke Pusat,” katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/8/2017).

Advertisement

“Kami berharap MPM ini hasilnya benar-benar bisa menjadi data terpadu dan dilaporkan ke Pusat,” katanya, saat ditemui di kantornya, Selasa (15/8/2017).

Menurutnya, berdasarkan UU 13/2011 tentang Penanganan Fakir Miskin pasal 9 ayat 1 menyebut fakir miskin yang belum terdata dapat secara aktif mendaftarkan diri kepada lurah atau kades. Meski begitu, warga yang tidak masuk kategori fakir dan miskin dilarang untuk meminta dirinya didaftarkan dalam kelompok ini.

“Saya sering mengingatkan kepada warga itu bahwa kata-kata atau harapan seperti itu adalah doa. Kalau memang mampu jangan minta dimasukkan ke dalam data warga miskin,” ujarnya.

Advertisement

“Hasil pendataan diharapkan menjadi data tunggal untuk penetapan sasaran program,” katanya kepada Harianjogja.com.

Menurutnya, data kemiskinan sifatnya dinamis. Tidak heran jika terkadang ada warga miskin atau rentan miskin yang belum terdata. Ada pula warga miskin yang meninggal dunia, sehingga data juga perlu diperbaiki.

“Bisa juga warga itu sudah tidak masuk kategori miskin lagi, jadi semuanya perlu dimutakhirkan,” katanya.

Advertisement

Untuk mengoptimalkan hasil pendataan, pihaknya menggandeng para tenaga kesejahteraan sosial kecamatan hingga padukuhan. Murni berharap masyarakat juga jujur pada diri sendiri apakah masuk kategori miskin atau tidak.

“Jangan sampai ngaku-ngaku miskin padahal sejatinya mampu,” kata Murni.

Menurutnya, berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati 36.1/Kep.KDH/A/2017 tentang keluarga miskin dan rentan miskin, jumlah warga miskin di Sleman sebanyak 110.664 KK. Rinciannya sebanyak 38.873 KK masuk kategori miskin dan yang rentan miskin tercatat 71.791 KK.

Advertisement

Program MPM yang dilakukan saat ini ditargetkan selesai pada akhir Agustus mendatang. Hasilnya, setelah validasi dan verifikasi, akan dilaporkan kepada Kemensos pada Oktober mendatang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif