Jogja
Minggu, 28 Agustus 2016 - 16:20 WIB

KEMISKINAN SLEMAN : Jumlah Peserta PKH Diperluas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kemiskinan RTLH (JIBI/Harianjogja/Dok.)

Kemiskinan Sleman untuk peserta PKH diperluas.

Harianjogja.com, SLEMAN – Jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) akan diperluas tahun ini. Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan (Dinsosnaker) Sleman dalam waktu dekat akan melakukan verifikasi keluarga yang dinilai layak menjadi peserta PKH.

Advertisement

Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinsosnaker Surono mengatakan, ada rencana perluasan dan penambahan jumlah peserta penerima PKH. Namun demikian, pihaknya belum bisa menentukan berapa jumlah keluarga yang akan dimasukkan dalam program tersebut.

“Masih masih perlu diferivikasi lebih dulu (keluarga yang akan dimasukkan dalam PKH),” kata Surono saat mengikuti Sosialisasi Penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (PKH, Rastra, E-Warung, KUBE) di Sahid Rich Hotel, Jumat (26/8/2016).

Kementerian Sosial (Kemensos) sendiri tahun ini akan memperluas jangkauan peserta PKH secara nasional. Dari 3,5 juta menjadi 6 juta keluarga. Diharapkan, jumlah dan data kepesertaan di daerah akan bertambah. Selain itu, komponen penerima bantuan juga akan bertambah. Seperti penyandang cacat atau disabilitas dan lanjut usia (lansia) 70 tahun ke atas akan mendapat bantuan.

Advertisement

Di wilayah DIY sendiri, saat ini jumlah keluarga yang menjadi peserta PKH mencapai 21.444 keluarga. Kemensos hingga akhir tahun merencanakan penambahan peserta hingga 420% menjadi 90,275 keluarga. “Dengan bertambahnya komponen penerima bantuan, sasaran PKH tidak hanya meningkatkan pendidikan dan kesehatan, tapi juga kesejahteraan sosial,” harap Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Dia menjelaskan, perluasan jangkauan PKH idealnya 1% dari produk domistik bruto (PDB) untuk menurunkan angka kemiskinan. Selain PKH, program Rastra dan E-Warung juga dinilai signifikan untuk memutus rantai kemiskinan. “E-Warung misalnya, kalau berjalan akan mempersempit mata rantai distribusi perdagangan kebutuhan masyarakat. Untuk saat ini, yang bisa mengakses E-Warung mereka yang memiliki kartu PKH,” katanya.

Selain menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, keberadaan E-warong juga menjadi agen bank rekanan yang dapat memberikan layanan mini ATM. Misalnya, mencairkan bansos, belanja nontunai, hingga pembayaran listrik dan telepon. “Anggota juga bisa melakukan simpan pinjam,” kata Khofifah.

Advertisement

Tahun ini, sebanyak 300 E-warong akan dikembangkan secara nasional. Tahun depan, diharapkan terbentuk 3.000 e-warong di seluruh Indonesia. Pendirian e-warong dimulai dengan membentuk Koperasi Masyarakat Indonesia Sejahtera (KMIS). “Wadah usahanya nanti berbentuk koperasi. Satu e-warong dapat melayani 400 hingga 1.000 anggota,” ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif