SOLOPOS.COM - Ilustrasi permukiman kumuh (JIBI/Solopos/Dok)

Kemiskinan Sleman dipersempit dengan penataan wilayah kumuh

Harianjogja.com, SLEMAN — Dari 45 wilayah kumuh yang teridentifikasi, tahun ini baru 14 wilayah yang akan dipercantik. Sedikitnya, Pemkab Sleman menggelontorkan dana Rp11 miliar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca Juga : KEMISKINAN SLEMAN : 14 Wilayah Kumuh Ditata, Rp11 Miliar Disiapkan

Kasi Perumahan Formal DPUP-KP Sleman M.”Kelik” Nurrochmawardi menyampaikan saat ini sedang dilakukan proses lelang untuk pengerjaan proyek tersebut. Dari 14 paket tersebut, dua paket dilakukan penunjukan langsung dan sisanya dilelang.

“Ada satu wilayah yang dialihkan penggunaan dananya, bukan untuk sarana dan prasarana lingkungan tetapi pada rumah per rumah,” jelasnya, Rabu (19/7/2017).

Keempat belas wilayah kumuh yang dipugar tahun ini, katanya, meliputi Desa Caturtunggal di Dusun Janti dengan anggaran APBD (Rp500juta), Karangmalang (Rp500 juta) dan Mrican (Rp2 m).

Di Condongcatur, terdiri dari Dusun Dabag (Rp600 juta), Ngrokoh 1 (Rp2,3m), Ngrokoh 2 (Rp500 juta), Soropadan (Rp500 juta),
Kaliwaru (Rp1,5 m).

Lebih lanjut, Sendangsari berada di Jatirejo (Rp500 juta) dan Tirtoadi penataan kawasan kumuh di Rajek lor dan Rajek wetan masing-masing Rp500 juta.

Adapun di Kawanglau Tlogoadi dan Candi Sardonoharjo masing-masing dianggarkan Rp200 juta. Terakhir kawasan kumuh yang ditata berada dk Jongkang Sariharjo dengan anggaran Rp500 juta. “Semua anggaran yang dikucurkan itu sesuai dengan kebutuhan warga,” kata Kelik.

Menurut Kelik, penataan kawasan kumuh dikerjakan berdasaran rencana penataan pemukiman (RPP) yang dihimpun dari warga pada 2015 lalu. Mulai dari penataan jalan, saluran drainase, pembuangan limbah, sarana dan prasarana lingkungan lain hingga penyediaan jaringa  hydran kering (untuk kebakaran).

Hasil dari RPP (rembuk warga) tersebut kemudian dibuatkan DED (detail engeneering design) pada 2016. Eksekusinya, kata Kelik, baru bisa dilakukan tahun ini.

“Jadi proses penataannya sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Kebutuhan antar wilayah berbeda-beda sesuai RPP,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya