Jogja
Rabu, 26 Juni 2013 - 16:31 WIB

KENAIKAN HARGA BBM : Tarif Angkutan Gunungkidul Naik 20%

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Gunungkidul Purnama Jaya (tengah) sedang memaparkan kenaikan tarif baru 20% angkutan umum dalam rapat koordinasi bersama organda dan paguyuban sopir angkutan umum,Rabu (26/6/2013). (JIBI/harian Jogja/Ujang Hasanudin)

GUNUNGKIDUL—Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, Organisasi Angkutan Darat atau Organda beserta Paguyuban sopir angkot di Gunungkidul akhirnya menyepakati kenaikan tarif baru sebesar 20%, menyusul naiknya harga Bahan Banyak Minyak (BBM) bersubsidi. Kesepakatan tersebut tinggal menunggu SK Bupati Gunungkidul.

Kepala Dishubkominfo Gunungkidul Purnama Jaya meminta, penyedia jasa angkutan umum untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna jasa angkuta umum. Supaya dengan kenaikan tarif yang baru tersebut tidak membebani pengguna jasa angkutan.

Advertisement

“Jangan sampai penumpang beralih ke kendaraan pribadi, maka [angkutan umu] harus meningkatkan pelayanan” katanya dalam rapat koordinasi penentuan tarif baru, Rabu (26/6).

Purnama berharap kenaikan tarif baru bisa menguntungkan semua pihak baik penyedia jasa angkutan maupun maupun penggunanya. Untuk menghindari pengguna jasa angkutan umum atau penumpang beralih pada kendaraan pribadi, Purnama menghimbau penyedia jasa angkutan untuk membuat semacam join agar tidak lesu menghadapi sepinya penumpang.

Sekretaris Organda Wasdiyanto mengungkapkan, kenaikan tarif baru angkutan kota wonosari maupun angkutan pedesaaan (Angkudes) berkisar antara Rp500-1.000. dia berharap semuanya sopir bisa menyesuaikan dengan ketentuan. “Jangan sampai menaikan atau menurunkan dibawah standar, karena penumpang bisa kabur,” ungkapnya. Demikian, jika, kata dia, bila menurunkan tarif dibawah standar akan merusak pasar.

Advertisement

Caption: Kegiatan pameran produk olahan pertanian Kontak Tani dan Nelayan DIY di Lapangan Bendungan, Wates, diikuti ribuan pelaku usaha pertanian. Foto diambi Rabu (26/6).

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif