SOLOPOS.COM - Anggota TNI berjaga saat antrian kendaraan bermotor yang terpaksa mengisi kendaraan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax di Stasiun Pengisian Bahan untuk Umum (SPBU) di Jl. Solo, Sleman, Selasa (26/8/2014). (JIBI/Harian Jogja/ Gigih M. Hanafi)

Harianjogja.com, BANTUL—Penjualan pertamax laris manis bak kacang goreng. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Gose Bantul bahkan sampai kehabisan bahan bakar minyak nonsubsidi ini.

Manajer SPBU Gose Subroto mengatakan sejak pukul 10.00 WIB, Senin (24/11/2014), stok pertamax di SPBU-nya kosong. Sejak Senin pagi pukul 10.00 WIB, SPBU Gose telah menjual 700 liter pertamax. “Padahal, stok yang tersisa 700 liter. Semua habis,” ujarnya, kemarin.

Promosi Banjir Kiper Asing Liga 1 Menjepit Potensi Lokal

Dalam waktu 24 jam, SPBU di pusat Kota Bantul itu telah menjual sebanyak 2.359 liter pertamax. Subroto tak menyangka konsumsi pertamax meningkat pada hari libur. “Biasanya kan kalau hari Minggu seperti kemarin, konsumsi pertamax itu kecil. Ini malah meningkat,” tuturnya.

Menurut Subroto, sejak SPBU Gose beroperasi pada 2003, baru kali ini kehabisan stok pertamax. Kenaikan konsumsi BBM nonsubsidi itu mulai terasa sejak pemerintah menaikan harga BBM bersubsidi seperti premium dan solar.

Perbedaan harga yang tidak terlalu tajam antara pertamax dan premium memicu banyak konsumen beralih menggunakan pertamax dari sebelumnya pengguna premium.

Sebelum harga BBM bersubsidi naik, SPBU Gose rata-rata hanya mampu menjual 1.200 liter pertamax dalam sehari. Sebanyak 500-600 liter pada hari Minggu. Kini, jumlah penjualan meningkat tajam.

Kendati demikian, ketersediaan pasokan pertamax dari Pertamina mencukupi. “Pengiriman pertamax juga cepat, Minta kiriman pada pagi hari, sorenya dikirim. Kalau premium, lapor sekarang habis, besok baru dikirim,” ujar Subroto.

Manajer SPBU Pucung di Jalan Bantul, Agung, mengungkapkan kondisi kenaikan konsumsi pertamax di pom bensinnya. “Naik hampir dua kali lipat,” ucapnya. SPBU Pucung biasanya menjual 400-600 liter pertamax sehari. Kini naik menjadi 700-800 liter sehari. Namun, stok pertamax tetap tersedia.

Saat ini harga pertamax di DIY masih dibanderol seharga Rp10.800 per liter. Menurut Agung, para pengusaha SPBU belum mendapat instruksi dari Pertamina untuk menurunkan harga pertamax seperti yang telah dilakukan di area Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya